Para pemburu fosil amatir ini mendapatkan harta karun. Mereka berhasil menemukan plesiosaurus yang berusia sekitar 100 juta tahun.
Melansir CNN, Jumat (9/12/2022), penemuan kerangka reptil laut raksasa di Australia itu dipuji oleh para peneliti. Karena, fosil itu dapat memberikan petunjuk penting tentang kehidupan di zaman prasejarah.
Sisa-sisa plesiosaurus remaja berleher panjang setinggi 6 meter, juga dikenal sebagai elasmosaurus, ditemukan oleh trio pemburu fosil amatir. Lokasinya di peternakan di pedalaman Queensland barat pada bulan Agustus lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Espen Knutsen, kurator senior paleontologi di Museum Queensland, menyamakan penemuan itu dengan batu rosetta, yakni balok granit Mesir Kuno yang ditemukan kembali pada 1799 yang membantu para ahli memecahkan kode hieroglif.
Penemuan itu dilakukan oleh ahli paleontologi amatir yang dikenal sebagai Rock Chicks. Elasmosaurus, yang tumbuh dengan panjang antara 8 dan 10 meter, hidup di Laut Eromanga, yang menutupi sebagian besar pedalaman Australia dengan perairan sedalam 50 meter sekitar 150 juta tahun yang lalu.
![]() |
Knutsen mengatakan bahwa ketika seekor elasmosaurus mati, tubuhnya yang membusuk akan membengkak dengan gas yang membuatnya naik ke permukaan air. Seringkali kepalanya akan putus ketika ada predator mengais bangkainya. Ini membuat penemuan seluruh tubuh menjadi sangat langka.
Dia menambahkan, karena temuan terbaru adalah spesimen muda, hal itu akan menjelaskan bagaimana bentuk tubuh elasmosaurus berubah dari muda menjadi dewasa.
![]() |
Reptil laut purba seperti plesiosaurus dan ichthyosaurus tidak diklasifikasikan sebagai dinosaurus meskipun mereka hidup sekitar waktu yang sama.
Plesiosaurus berevolusi dari nenek moyang yang hidup di darat. Karena itu mereka tidak memiliki insang dan kadang-kadang harus muncul ke permukaan untuk mencari udara. Masih belum diketahui berapa lama mereka bisa bertahan di bawah air.
Baca juga: Piramida di Meksiko Ini Atasnya Gereja |
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum