Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Sabtu, 10 Des 2022 17:19 WIB

TRAVEL NEWS

Ada Hujan Es di Mataram, Kok Bisa?

Ahmad Viqi
detikTravel
Hujan es terjadi di Kota Mataram, Sabtu (10/12/2022). Foto: IST.
Foto: Hujan es terjadi di Kota Mataram, Sabtu (10/12/2022). Foto: IST.
Jakarta -

Warga Mataram dibikin geger dengan hujan es yang terjadi pada Sabtu (10/12/2022) siang. Begini penjelasan BMKG.

Hujan es disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 14.00 WITA di Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan. Salah satu warga yang menyaksikan langsung hujan es asal Kelurahan Ampenan Tengah Kurnia (30) mengatakan sebelum hujan es terjadi kondisi cuaca di wilayah Kecamatan Ampenan panas menyengat.

"Tadi sebelum hujan panas banget. Tiba-tiba jam 2 siang itu angin kencang langsung hujan turun. Setelah itu reda sebentar tiba-tiba ada suara es berjatuhan," kata Nia sapaannya ketika dihubungi detikBali, Sabtu siang.

Menurut Nia, hujan es tersebut baru terjadi pertama kali di Mataram. Hujan es yang terjadi hanya berlangsung sekitar 20 menit. Setelah hujan es turun, tiba-tiba angin kencang kembali menerpa wilayah Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Praya Lombok Tengah Alfiansyah mengatakan fenomena hujan es yang terjadi di wilayah Kota Mataram itu dikenal dengan hail yang merupakan fenomena cuaca yang sangat jarang terjadi di Indonesia. Namun kata dia fenomena ini umumnya wajar terjadi pada masa transisi atau masa peralihan musim kemarau ke musim hujan.

"Penyebab utama dari hujan es ini adalah awan cumulounimbus atau dikenal juga dengan awan Cb (cumulonimbus). Awan Cb yang dihasilkan dari pemanasan yang kuat di permukaan dan labilnya udara di wilayah tersebut mampu menghasilkan tinggi puncak yang signifikan yakni lebih dari 5 km dengan suhu puncak yang sangat dingin dapat berpotensi menghasilkan hujan es," jelasnya.

Alfiansyah juga menjelaskan hujan es dapat dihasilkan awan cumulonimbus ketika awan tersebut mengalami proses updraft yang kuat dan mendorong partikel es tersebut jatuh ke permukaan tanah. Umumnya hujan es diikuti oleh hujan lebat petir serta angin kencang sebagai hembusan kuat dari awan cumulonimbus tersebut

Bahkan, ketika terjadi fenomena tersebut masyarakat diharapkan segera berlindung di tempat yang aman dan sebaiknya tidak beraktivitas di luar ruangan.

"Karena potensi cuaca ekstrem juga dapat bersamaan terjadi yakni hujan lebat disertai petir serta angin kencang yang dihasilkan awan cumulonimbus ini," pungkasnya.

Masyarakat juga dihimbau lebih waspada terkait peningkatan curah hujan yang akan terjadi sampai puncak musim hujan yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari 2023.

Artikel ini sudah tayang di detikBali.



Simak Video "Ngeri! Momen Hujan Es Batu di Jeneponto Sulsel"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/pin)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA