Nasi Goreng dan Tempe Bikin Turis Jerman Happy di Mumbai

Kuliner Indonesia memang bikin siapapun yang pernah mencobanya kangen, seperti itu pula yang dirasakan sepasang turis asal Jerman di Mumbai, India ini.

Jam makan siang masih kurang satu jam ketika puluhan orang berbaris rapi siap memasuki arena Mini Bazar di lingkungan Konsulat Jenderal RI di Mumbai, India. Sebagian dari mereka adalah warga negara India, para diplomat asing yang datang bersama keluarga, hingga wisatawan asing.

Cuaca yang cerah dan udara nan sejuk pada Sabtu siang (10/12/2022) membuat mereka terlihat antusias untuk bisa segera diizinkan memasuki arena bazar. Mereka lantas duduk membaur dan saling bercengkerama sambil menikmati aneka menu yang dijajakan.

Di arena mini bazar yang pertama kali digelar pasca pandemi itu ada menu popular seperti sate ayam, nasi goreng, mi goreng, gado-gado, empek-empek, hingga tempe goreng. Selain itu juga turut dijual aneka kue jajanan pasar, candil, hingga kue nastar yang dikemas ke dalam toples-toples.

Sepasang turis asal Jerman sengaja datang ke arena bazar agar bisa menyantap nasi goreng, mi goreng, dan tempe goreng.

"Untuk minumnya kami pilih es teh manis," kata turis yang perempuan.

Turis Jerman di Food Bazaar KJRI Mumbai Foto: (dok. KJRI Mumbai)

Sementara pengunjung asal Malaysia yang tengah asyik menyantap mi bakso, mengaku sebelumnya telah menghabiskan satu porsi pempek dan sate ayam. Luar biasa...

Sementara warga asli India umumnya menyukai gado-gado karena sebagian besar masyarakat India adalah vegetarian. Sedangkan makanan Non-Vegetarian yang digemari antara lain, Nasi Goreng, Mi Goreng, Sate Ayam, Bakso Ayam, Rendang Ayam, dan Pempek.

Rata-rata satu porsi menu buatan ibu-ibu dharma wanita dan WNI peserta bazar yang mempunyai usaha rumahan di wilayah kerja KJRI itu dijual Rs 150 atau setara Rp 30 ribu.

Konsul-Jenderal RI di Mumbai Agus Saptono menjelaskan festival tersebut berhasil mengobati rasa rindu masyarakat Mumbai terhadap jajan bersama teman/keluarga di udara terbuka, sekaligus mengenal lebih jauh makanan khas Indonesia.

Total lebih dari 250 pengunjung yang datang dan memberi respons positifnya. Mereka umumnya memuji pengaturan menu yang berbeda pada setiap stall maupun harga yang terjangkau dengan porsi yang cukup.

"Hampir semua stall makanan habis terjual dan meminta agar tahun depan kegiatan serupa dapat diselenggarakan lagi," kata Agus bangga.

Acara itu melibatkan 10 pengelola stall makanan dan 2 pengelola stall kerajinan. Selain bisa menikmati aneka menu yang ramah dengan selera WN India yang biasanya vegetarian, para pengunjung juga dapat membeli baju batik dan aneka kerajinan lainnya dengan harga spesial.