Kisruh Tiket Rp 3,7 Juta TN Komodo Diduga Bikin Turis Ogah ke Labuan Bajo

Kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo pada tahun 2022 menurun drastis dibanding 2019. Diduga penyebabnya adalah karena kisruh harga tiket TN Komodo Rp 3,7 Juta.

Perbandingan tingkat kunjungan tahunan ini mengecualikan data tahun 2020 dan 2021 mengingat jumlah wisatawan yang berkunjung sangat kecil karena pandemi COVID-19.

Mencuatnya polemik kenaikan tiket ke Taman Nasional Komodo sebesar Rp 3,7 juta pada Juli 2022 diduga sebagai biang keroknya. Pasalnya, pada Agustus 2022, kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo mendadak anjlok dan terus berlanjut hingga November. Padahal, dari Januari hingga Juli, pelancong yang datang ke Labuan Bajo terus meningkat.

"Untuk menjawab pastinya tidak bisa. Kecuali survei orang tidak jadi datang gitu, kan. Tapi kemungkinan, prediksi, kenapa menurun, salah satunya diduga isu kenaikan tiket (ke TN Komodo)," kata Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat Pius Baut di Labuan Bajo, Kamis (8/12/2022).

Menurunnya kunjungan wisatawan pada Agustus adalah sebuah anomali dalam grafik kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo. Sebab, biasanya jumlah kunjungan melonjak tinggi pada bulan tersebut.

"Mungkin juga ada faktor lain, faktor penerbangan atau apalah di negara asal wisatawan itu. Diduga karena itu (isu kenaikan tiket ke TN Komodo), karena itu turunnya banyak sekali," lanjut dia.

Pius mengatakan, penurunan kunjungan wisatawan pada Agustus itu terjadi pada wisatawan nusantara (wisnus). Pada Agustus, kunjungan wisnus pada Juli mencapai 15.332 orang, menurun drastis menjadi 7.169 pada Agustus. Anjloknya tingkat kunjungan wisatawan itu berlanjut hingga November.

Di sisi lain, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) memang meningkat hampir 2.000 orang pada Agustus menjadi 12.041 orang. Tapi, jumlahnya kembali anjlok pada September menjadi 7.940 orang dan terus menurun hingga November.

"Walaupun klasifikasi wisatawan asing dari Juli-Agustus itu naik, tapi secara total digabungkan dengan Nusantara dia turun. Jadi yang banyak (turun) itu wisatawan Nusantara sehingga mempengaruhi grafik itu turun. Sehingga diduga karena isu kenaikan tiket ke TNK ini kemarin sudah nasional bahkan internasional, kemudian turun terus sudah sampai sekarang," ujarnya.

-------

Artikel ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.