Berkaca dari Desa Sade, Sandiaga Ingin Pelaku Wisata Bisa Bahasa Inggris

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berkaca dari Desa Sade, Sandiaga Ingin Pelaku Wisata Bisa Bahasa Inggris

Putu Intan - detikTravel
Selasa, 20 Des 2022 09:06 WIB
Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membuka rakornas Kemenparekraf di Grand Sahid, Jakarta. Acara ini juga dihadiri oleh Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah
Menparekraf Sandiaga Uno. Foto: Kemenparekraf
Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ingin pelaku wisata di Desa Sade berbahasa Inggris lebih baik. Tujuannya agar miskomunikasi dengan wisman tak lagi terjadi.

Pasca video viral turis asing mengaku ditipu di Desa Sade, Sandiaga merasa perlu untuk meningkatkan kualitas pelaku wisata di sana. Ini terutama terkait kemampuan berbahasa yang harus ditingkatkan untuk menyambut wisatawan mancanegara.

"Kami akan melakukan sosialisasi, edukasi, dan memberikan pelatihan kemampuan berbahasa Inggris. Karena salah persepsi yang terjadi oleh Davud karena dua pihak tidak berkomunikasi dengan baik dan lancar," katanya dalam jumpa pers, Senin (19/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sandiaga, kesalahan persepsi ini menyebabkan timbulnya penggiringan opini bahwa Desa Sade memperlakukan wisatawan dengan tidak baik. Padahal, warga desa dan pelaku wisata di sana dengan tangan terbuka menerima kunjungan wisatawan.

"Pendampingan ini kami libatkan Poltekpar Lombok dan bahasa Inggris kami libatkan agar pelaku wisata dan ekraf di Desa Sade dan sekitarnya agar juga bisa berbahasa Inggris secara basic," kata Sandiaga.

ADVERTISEMENT

Tak cuma itu, Sandiaga merasa perlu adanya standardisasi kualitas dan harga supaya turis tak merasa kena getok. "Harapannya harga terpantau dengan batasan harga ekraf yang layak dan pantas untuk daerah Lombok Tengah," ujarnya.

Sebelumnya, video viral di Tiktok memperlihatkan Davud Akhundzada hendak membeli kerajinan tangan lokal. Akan tetap barang yang seharga beberapa dolar itu tak jadi dibeli.

Davud memilih memberikan uangnya kepada penjual yang merupakan seorang nenek. Sambil menggerutu, ia menyebut Desa Sade sangatlah buruk dan ia ingin segera pergi dari desa yang penuh penipu itu.

Dalam klarifikasinya, akun davud_akh tidak merasa bersalah dan tidak perlu meminta maaf. Ia sesumbar bahwa ia telah menyumbang begitu banyak donasi di negara yang ia kunjungi.

Ia tetap pada pendirian utamanya bahwa netizen tak melihat semua secara utuh dan itu ada di YouTube miliknya. Katanya, fakta bahwa konsep Desa Wisata Sade Lombok itu adalah kesalahan besar dan pengalaman terburuk saat ia berada di Indonesia.




(pin/ddn)

Hide Ads