Assalamualaikum Abang, Mpok! Rumah Si Pitung Bisa Terima Tamu Lagi

Rumah Si Pitung akhirnya kembali dibuka usai revitalisasi. Wisatawan diizinkan kembali bertamu sembari menikmati beragam atraksi budaya.

Rumah Si Pitung mulai dibuka pada Rabu (28/12/2022) atau 60 hari setelah revitalisasi. Kepala Unit Pengelolaan Museum Kebaharian Jakarta Mis Ari mengatakan, revitalisasi dilakukan dengan mengganti pondasi-pondasi kayu yang lapuk dan pemugaran bagian lain yang belum sesuai kaidah cagar budaya.

"Rumah Si Pitung merupakan salah satu obyek wisata sejarah yang jadi bagian dari pengelolaan Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta. Tentunya, kami concern dengan apa yang jadi amanat bagi kami yaitu memelihara bangunan cagar budayanya itu sendiri," kata Mis Ari dikutip dari Instagram @museumkebaharianjkt, Rabu (4/1/2023).

"Tetapi juga mengisinya dengan kegiatan yang edukatif bagi masyarakat dan membuka peluang pada masyarakat, pada komunitas untuk bisa memanfaatkan tempat ini sebagai ruang untuk berekspresi," sambungnya.

Rumah Si Pitung ditetapkan sebagai cagar budaya pada taun 1970 saat masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Di dalamnya terdapat berbagai barang rumah tangga zaman dulu, seperti kursi, kasur, hingga permainan tradisional.

Rumah Si Pitung sendiri sejatinya adalah rumah milik Haji Saifuddin ini sudah berdiri sejak 1880-an. Ia merupakan orang Makassar yang merantau ke daerah Marunda.

Para sesepuh Marunda menjelaskan bahwa bangunan ini punya nilai sejarah karena pernah disinggahi Si Pitung. "Dibilang ini rumah singgah Si Pitung. Jadi dinamakan Rumah Si Pitung untuk daya tarik pengunjung," kata pemandu bernama Tama.

Sebelum ditutup, Tama menjelaskan pengunjung Rumah Si Pitung terbilang ramai, terutama pada akhir pekan dan hari libur nasional. Pengunjungnya kebanyakan dari daerah di sekitar Jakarta seperti Bekasi, Tangerang, Bogor, hingga Cirebon.

Cerita Rumah Si Pitung yang Akhirnya Jadi Cagar Budaya

Cerita Rumah Si Pitung yang Akhirnya Jadi Cagar Budaya