TRAVEL NEWS
Mal dan Taman Rekreasi Jakarta Masih Sepi Awal Buka Kembali

FOKUS BERITA
Wisata Jakarta Mulai BukaJelang akhir pekan lalu, sejumlah tempat rekreasi di Jakarta mulai kembali buka. Begitu pun dengan mal dan pusat perbelanjaan. Berikut evaluasinya.
Pada tanggal 15 Juni lalu, sejumlah mal di Jakarta mulai kembali buka dengan menerapkan protokol New Normal. Tak kurang dari seminggu, sejumlah tempat rekreasi di Jakarta juga kembali buka akhir pekan lalu sesuai dengan izin dari Pemprov DKI Jakarta.
Walau buka kembali, tapi sejumlah pembatasan dan metode berkunjung baru telah diterapkan. Termasuk juga di dalamnya protokol pengecekan suhu dan social distancing dalam semangat menekan kurva positif COVID-19.
Lantas, bagaimana dengan evaluasi selama satu pekan setelah mall buka dan satu weekend untuk taman rekreasi? Pembahasan soal itu pun turut dibicarakan oleh Kadisparekraf DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia dalam acara online Vivatalk: Geliat wisata Jakarta di era New Normal via Instagram, Senin (22/6/2020).
Disebutkan oleh Cucu, bahwa jumlah pengunjung mall dan taman rekreasi saat ini masih terpantau berada dalam batas aman. Malah, masih jauh di bawah setengah dari kapasitas normal.
"Ternyata begitu Ancol dibuka, nggak sampai 10% dari kapasitas yang mereka buka. Cuma 2 ribuan yang datang, masih jauh dari 20 ribu kapasitas mereka. Mal pun begitu, saya komunikasi ke asosiasi. Mal Grand Indonesia agak mendingan 30%, kalau dekat perumahan cuma 20% untuk weekdays, weekend naik 10%. Masih di bawah batas maksimum yang ditentukan," urai Cucu.
Trend itu pun dirasa Cucu masih normal. Pasalnya, negara lain yang mulai masuk ke New Normal juga mengalami trend yang serupa di tengah peperangan melawan COVID-19.
Namun, Cucu juga melihat trend ramainya sejumlah ruang publik hingga CFD yang kembali dibuka di bawah kewenangan lembaga lain. Menurutnya, dua hal itu yang justru perlu dapat perhatian lebih.
"Semua negara juga begitu, gak langsung rame. Kecuali tempat-tempat yang skalanya publik atau gratis, CFD, GBK juga rame banget. Itu yang harus dijaga lebih ketat," pungkas Cucu.
Terkait sejumlah sektor pariwisata yang masih belum diizinkan buka kembali, pihaknya pun senantiasi berkordinasi dengan pihak gugus tugas COVID-19. Semua kembali ke kondisi di lapangan.
"Kami di pihak yang justru pengen ini bisa bergerak. Maka kami harus bisa buktiin terutama tim gugus, kalau misal diskotik saya buka apa nanti publik gak rame? Publik bisa menyerang kami nanti," ungkap Cucu.
Dari pihaknya, Cucu tentu ingin kembali membuka sektor pariwisata lain seperti hiburan malam dan lainnya. Hanya saja, jika waktunya sudah tepat.
"Tentu saling mengisi antara kami, tim gugus COVID mencari solusi terbaik. Tak mungkin juga kami menahan industri ini untuk berlama-lama ditutup, tapi kami ada rumusan secara global untuk landasan kami," pungkas Cucu.
Terkait status terkini di Jakarta yang masuk PSBB transisi, pihaknya pun meminta warga sekitar untuk tetap disipilin. Apabila kondisi membaik, relaksasi bisa saja dilakukan Juli. Namun, bisa jadi kebalikannya jika kondisi tak membaik.
"PSBB ini kan kita masa transisi awal Juli nanti, akan di evaluasi apakah dipertahankan, dilonggarkan atau direm lagi. Tugasnya ada di gugus tugas COVID bukan di kami, itu mereka yang punya toolsnya," tutup Cucu.
Simak Video "Jokowi ke Mal Kokas Malam-malam Bikin Kaget Pengunjung"
[Gambas:Video 20detik]
(rdy/ddn)