Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Kamis, 05 Jan 2023 08:41 WIB

TRAVEL NEWS

Pupuk Kompos dari Jasad Manusia Dilegalkan

Femi Diah
detikTravel
A container of compost produced from human remains is shown at Recompose, a company that composts human remains into soil, Wednesday, Sept. 15, 2021, in Kent, Wash., south of Seattle. Earlier in September, Colorado became the second state after Washington to allow human body composting, and Oregon will allow the practice beginning next July. (AP Photo/Ted S. Warren)
Ilustrasi pupuk kompos manusia (Foto: AP Photo/Ted S. Warren)
Jakarta -

Gubernur New York, Kathy Hochul, melegalkan pembuatan dan penggunaan pupuk kompos yang tidak biasa. Pupuk kompos dari jasad manusia.

Kebijakan itu membuat New York menjadi negara bagian keenam Amerika Serikat (AS) yang melegalkan pupuk kompos dari jasad manusia. Keputusan itu mengikuti negara bagian California, Vermont, Colorado, Oregon dan Washington.

Gubernur Hochul menandatangani aturan itu pada Sabtu (31/12/2022).

Cara pengomposan jasad manusia secara alami memang semakin populer di kalangan aktivis lingkungan hidup. Jasad manusia tidak dikubur, tetapi dibiarkan terurai secara alamiah dalam sebuah wadah. Diyakini hasil penguraian menjadi kompos yang bisa menyuburkan tanah.

Dalam proses pengomposan, jasad manusia dimasukkan ke dalam wadah tertutup di atas hamparan bahan organik, seperti serpihan kayu. Jasad itu dibiarkan membusuk dan terurai sekitar dua bulan.

Dari hasil penguraian satu jasad biasanya menghasilkan sekitar 36 kantong tanah kaya nutrisi yang amat subur. Kantong pupuk kompos manusia itu bakal dikembalikan kepada keluarga mendiang. Kompos bisa disebarkan di sejumlah lokasi sesuai keinginan keluarga.

Aktivis lingkungan menilai cara menjadikan jasad manusia menjadi kompos merupakan salah satu solusi agar jenazah bermanfaat. Sudah begitu, prosesnya dinilai ramah lingkungan di tengah ancaman perubahan iklim.

"Kremasi menggunakan banyak bahan bakar fosil dan penguburan memakan banyak lahan serta meninggalkan jejak karbon," kata pendiri Yayasan Recompose, Katrina Spade, seperti dikutip dari Associated Press.

"Bagi banyak orang, perubahan jasad menjadi tanah gembur yang dapat menyuburkan pepohonan dan taman sangat berdampak baik," dia menambahkan.

Di Washington bahkan sudah terdapat pelayanan pemakaman pengomposan manusia yang dikelola negara yaitu Return Home.

Legalisasi itu dianggap sebagai langkah besar untuk mengurus jenazah yang ramah lingkungan dan bermanfaat. Selain itu, diyakini dapat diakses secara nasional.



Simak Video "Serunya Jatuh Bangun Bermain Wake Boarding, Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
BERITA TERKAIT
detik Pagi
×
Live Chat Klik Di Sini
Live Chat Klik Di Sini Selengkapnya