Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Selasa, 31 Jan 2023 08:41 WIB

TRAVEL NEWS

Turis China, India, dan Rusia Senang ke RI tapi Penerbangan Malah Minim

Putu Intan
detikTravel
Chinese tourists arrive at Ngurah Rai international airport in Bali, Indonesia on Sunday, Jan. 22, 2023. A direct flight from China landed in Indonesias resort island of Bali for the first time on Sunday in nearly three years after the route was cancelled due to the pandemic.  (AP Photo/Firdia Lisnawati)
Kedatangan turis China di Bali. Foto: AP/Firdia Lisnawati
Jakarta -

Indonesia ingin menggenjot kunjungan turis asing dari China, India, dan Rusia. Sayangnya, penerbangan langsung masih minim.

Turis asal China, India, dan Rusia merupakan market terbesar bagi wisata Indonesia. Untuk mengejar target 7,4 juta kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan akan dilakukan penambahan penerbangan langsung dari ketiga negara itu ke Indonesia.

Kondisi tersebut juga diungkit Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas (Ratas) pada Senin (30/1/2023).

"Arahan dari Bapak Presiden, target wisatawan nusantara dan mancanegara harus tercapai dengan penambahan jumlah penerbangan," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Jakarta.

Sandiaga menjelaskan sejumlah upaya yang sedang dilakukan untuk mempermudah mobilitas turis China, India, dan Rusia berwisata ke Indonesia. Saat ini, penerbangan langsung baru dilakukan dari China menggunakan pesawat charter dari maskapai Lion Air Group.

"Datang sekitar 200 lebih itu berbasis charter flight (penerbangan sewa) namun kita sudah diinfokan bahkan ada penerbangan reguler oleh Lion Air Group, oleh Batik di kuartal kedua. Hari ini ada penerbangan langsung dari Singapura dan Kuala Lumpur dan ini banyak digunakan wisatawan dari luar negeri karena transit di Kuala Lumpur dan Singapura oleh karena itu kita perlu penerbangan yang langsung. Target wisatawan Tiongkok 253 ribu tapi mestinya lebih banyak lagi," kata Sandiaga.

Lebih lanjut Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini memaparkan bahwa pemerintah China sudah menyetujui kembalinya penerbangan langsung dari China ke Indonesia. Hanya saja untuk pelaksanaannya masih menunggu musim semi.

"Setelah Februari direview pemerintah Tiongkok mengenai perjanjian penerbangannya dan memang diberikan. Setelah itu para industri berharap akan ada reguler. Pemerintah Tiongkok sudah bilang yang dulunya sudah diberikan izin slot (16 penerbangan) no problem (tidak masalah). Kita boleh berharap spring (musim semi) April-Mei sudah mulai lagi (penerbangan langsung)," kata Made.

Sementara itu, untuk penerbangan dari India, Sandiaga mengatakan tim Kemenparekraf akan hadir di pameran pariwisata Asia yakni South Asia Tour and Travel Exchange (SATTE). "Di situ kita akan menghitung demand-nya (permintaannya). Intinya beberapa banyak pesawat pun itu terserap karena permintaannya sudah tinggi karena berkaitan dengan wedding (pernikahan)," ujarnya.

Adapun, untuk Rusia, penerbangan langsung agaknya masih menjadi pekerjaan rumah besar. Sebba,, tidak ada pesawat tersedia untuk melayani penerbangan dari Moscow ke Bali.

"Rusia kendalanya ketersediaan pesawatnya. Per hari ini permintaannya banyak tapi belum ada penerbangan yang bisa melayani Moscow-Denpasar direct (langsung)," kata dia.



Simak Video "Sandiaga Uno Bakal Berikan Pelatihan Bahasa Inggris Usai Insiden di Desa Sade"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA