Suami Tega Pesan Kelas Bisnis, Istri dan Anak 14 Jam di Ekonomi

Liburan impian yang didambakan oleh seorang ibu harus hancur karena keegoisan suaminya. Suaminya pesan tiket kelas bisnis sendirian!

Dilansir dari Daily Star, seorang ibu mencurahkan isi hatinya lewat situs Mumsnet. Curhatan itu berisi kekesalannya sesaat sebelum menginjakkan kaki di destinasi liburan.

Semua bermula saat sang suami akan melakukan dinas selama seminggu. Suaminya meminta istri dan anaknya yang berusia untuk dua tahun untuk berlibur.

Sang istri meminta agar dirinya dan sang putra dipesankan kursi ekonomi premium di pesawat untuk pergi atau pulang. Namun itu tidak terjadi.

"DH (Dearest Husband), berkata pemesanan berjalan lancar karena dia memiliki banyak poin untuk digunakan. Dia memberi tahu saya telah memesan kursi premium," tulis yang istri.

Enam minggu berlalu, sang istri menemukan bahwa suaminya berbohong. Lebih parahnya lagi, istri dan anaknya duduk di kursi ekonomi termurah, sementara sang suami memesan kursi bisnis.

"Tidak ada opsi reservasi dan upgrade. Jika ingin upgrade akan menelan biaya Pound sterling 2.000 untuk sekali jalan," kata dia.

Si ibu masih berpikir keras, dia tak mau nantinya perjalanan selama 14 akan membuat si anak tidak nyaman. Dia pun terus mencoba untuk mengubah nasibnya.

"Saya mencoba check-in tiga hari sebelumnya dan saya hanya bisa check in di bandara," dia menjelaskan.

Wanita ini harus pasrah dengan kenyataan. Dia sedikit bersyukur karena anaknya dapat kursi di sebelahnya.

"Kami bersebelahan, ini bagus tapi tidak ideal karena saya dapat kursi tengah dan lorong," ujar dia.

Masih tak terima dengan skenario egois sang suami, wanita ini berencana untuk minta tukar tempat duduk di tengah penerbangan.

"Saya pikir dia egois dengan melakukan pemesanan ini. Saya bertanya-tanya apakah bisa menyeretnya keluar dari kelas bisnis dan menempatkan anak kami di sana," dia menambahkan.

Kolom komentar pun penuh dengan hujatan untuk sang suami. Banyak yang kecewa bahwa sebagai ayah, dia rela melakukan itu.

"Ini 'seram', dia tidak bisa membawa putranya ke kelas satu sementara dia duduk di sana," tulis netizen.

"Penerbangan 14 jam dengan satu balita akan menjadi hal yang tidak masuk akal," ujar yang lain.

"Saya akan sangat marah jika menjadi Anda. Malah, saya tidak akan pergi sama sekali dalam situasi ini," kata yang lain.