TRAVEL NEWS
Makna Perayaan Cap Go Meh yang Meriah Bagi Warga Bekasi

Perayaan Cap Go Meh yang meriah memiliki makna tak hanya untuk masyarakat keturunan Tionghoa, tapi juga bagi masyarakat Bekasi secara keseluruhan.
Selain Imlek, masyarakat umum di Indonesia sudah tidak asing dengan perayaan Cap Go Meh. Hal tersebut karena dua hari raya masyarakat etnis Tionghoa ini kerap kali dirayakan dengan berbagai kegiatan maupun hiburan menarik.
Namun tak hanya hiburan menarik saja, makna dari perayaan Cap Go Meh pun tak kalah menarik untuk ditelisik.
Mengutip dari situs resmi Kemenag, Cap Go Meh adalah malam purnama pertama pada tahun baru Imlek. Secara umum, Cap Go Meh dikenal sebagai saat puncak sekaligus penutupan tahun baru, atau penutup dari rangkaian tahun baru Imlek.
Perayaan Cap Go Meh adalah pada tanggal 15 bulan pertama Imlek. Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek bahasa Hokkian yang artinya malam ke-15. Secara harfiah, Cap Go Meh artinya Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam.
![]() |
Walaupun Cap Go Meh sendiri merujuk pada malam penutupan tahun baru, tetapi di Indonesia sendiri perayaan kegiatan menyambut hari raya ini dilaksanakan baik malam maupun pada siang harinya.
Terkhusus di Bekasi, kegiatan Cap Go Meh pada malam hari dirayakan dengan adanya Bazar dan Gambang Kromong, yakni sajian musik yang merupakan akulturasi budaya masyarakat Tionghoa dan Betawi. Selain itu di siang hingga sore hari dirayakan dengan kirab budaya berkeliling Kota Bekasi.
![]() |
Sedangkan makna dari perayaan Cap Go Meh yang dilakukan di Bekasi sendiri yakni untuk mengusir pengaruh negatif, serta ajang perekat hubungan bagi seluruh masyarakat Bekasi.
"Digoyang-goyang, bersukacita, artinya adalah mengusir roh-roh jahat, pengaruh negatif, supaya Kota Bekasi terbebas dari bencana dan supaya masyarakatnya sehat sejahtera," Ujar Ketua Yayasan Klenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan pada acara Cap Go Meh di Bekasi, Minggu (5/2/2023).
"Yang hadir ini kita gak melihat sukunya apa, agamanya apa, golongannya apa, semua tumpah ruah jadi satu. Ini perayaan Cap Go Meh Kota Bekasi, bukan perayaan Cap Go Meh-nya orang chinese aja, tapi perayaan kita bersama," Ronny menjelaskan.
Seiring dengan itu, Kepala Klenteng Hok Lay Kiong, Benny Gunawan pun memberikan pernyataan yang senada. "Cap Go Meh yang kita lakukan bukan tradisi Tionghoa aja, ada Reog Ponorogo, ada drumband dan lain-lain. Tujuannya supaya sesudah kita kirab Kota Bekasi khususnya warganya bisa aman, damai, dan tentram," ujar Benny saat ditemui detikTravel Kamis (2/2/2023).
Simak Video "Kemeriahan Kirab Budaya saat Perayaan Cap Go Meh di Ciamis"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)