Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Senin, 06 Feb 2023 05:41 WIB

TRAVEL NEWS

Jumlah Bandara Internasional Dikurangi, Setuju atau Tidak?

Tim detikcom
detikTravel
Wisatawan di sekitar bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali
Ilustrasi bandara internasional di Indonesia (Foto: Kemenparekraf)
Jakarta -

Rencana pemerintah untuk memangkas jumlah bandara internasional direspons positif. Sebab, bandara dengan sedikit turis asing dinilai berat memikul biaya operasional.

Saat ini, Indonesia memiliki 32 bandara berstatus internasional. Menteri BUMN Erick Thohir mewacanakan untuk memangkas hingga separuhnya, menjadi hanya 14-15 bandara internasional.

Pemerhati penerbangan Arista Atmadjati menyetujui rencana itu. Dia menilai bandara internasional yang ada tidak optimal digunakan sebagai pintu keluar masuk oleh maskapai asing.

Dia mencontohkan Bandara Internasional Supadio, Kalimantan Barat hanya didarati 1 - 2 kali maskapai Tiger Air, kemudian bandara di Balikpapan Sepinggan dan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado juga hanya didarati oleh maskapai Scoot asal Singapura dan Malaysia Airlines.

"Di pangkas 15 saja masih kebanyakan. Seharusnya, tujuh hingga delapan (bandara internasional) saja cukup. Percuma nggak ada yang masuk (maskapai asing)," kata Arista seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (6/2/2023).

Tujuh bandara yang bisa tetap memiliki stempel internasional itu adalah banda di Medan, Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Bali, Makassar, dan Balikpapan. Bandara-bandara itu relatif sibuk melayani maskapai asing.

Menurut Arista pada bandara yang hanya melayani sedikit penerbangan internasional akan terbebani biaya operasional. Terlebih dengan banyaknya jumlah pintu keluar/masuk maskapai luar ini tidak memberikan pengaruh jumlah wisatawan mancanegara.

"Nggak nggaruh, orang nggak diterbangin. Saya jamin ditambah jadi 50 bandara internasional juga nggak pengaruh... Seperti Myanmar itu nggak banyak, Malaysia juga nggak banyak KL sama Johor aja. Dikit bandara internasionalnya," kata Arista.

Pemerintah memangkas jumlah bandara internasional itu untuk mengurangi jumlah pintu keluar warga Indonesia yang berwisata ke luar. Sehingga, mendorong turis lokal berwisata di Indonesia. Data menunjukkan wisatawan domestik mendominasi jumlah wisatawan di destinasi seluruh Indonesia dengan rasio 70 persen wisatawan lokal dan 30 persen turis asing.

***

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di CNBC Indonesia. Selengkapnya klik di sini.

Lihat juga video 'Penampakan Dinding Bandara Kertajati Ambruk Diterjang Angin':

[Gambas:Video 20detik]



(fem/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA