Viral! Bule Kompak Main Kendang Beleq, Berpakaian Adat Sasak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Viral! Bule Kompak Main Kendang Beleq, Berpakaian Adat Sasak

Ahmad Viqi - detikTravel
Jumat, 10 Feb 2023 16:41 WIB
Bule Norwegia dan Swedia mainkan gendang beleqΒ atau alat musik tradisional khas Suku Sasak di Desa Sade, Lombok Tengah, NTB. (Foto: IST.)
Foto: Bule Norwegia dan Swedia mainkan gendang beleqΒ atau alat musik tradisional khas Suku Sasak di Desa Sade, Lombok Tengah, NTB. (Foto: IST.)
Jakarta -

Video belasan warga negara asing (WNA) memainkan gendang beleq atau alat musik tradisional khas Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) viral di media sosial. Belasan bule asal Norwegia dan Swedia yang didominasi perempuan itu juga mengenakan pakaian adat Sasak.

Bule-bule itu bermain kendang di Desa Adat Sade Sanah, Desa Rambutan, Lombok Tengah. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Adat Sade Sanah menyebut bule-bule itu merupakan mahasiswa yang sedang mengikuti program pertukaran pelajar dan tinggal di Desa Kuta Mandalika.

Bule-bule itu datang ke Desa Adat Sade pada Selasa (7/2/2023).

"Total mereka itu ada 38 orang. Sisanya pergi surfing dan yang 18 orang itu main gendang beleq di Desa Sade," kata Sanah saat dikonfirmasi detikBali, dan dikutip detikTravel, Jumat (10/2/2023).

Menurut Sanah, belasan bule itu menyukai musik dan tertarik memainkan alat musik tradisional Suku Sasak. Tak hanya gendang beleq, mereka juga memainkan alat musik tradisional lainnya.

"Jadi ada yang main gendang atau kedadok, ada yang pegang kenonang, kencreng dan alat lainnya," kata Sanah.

Sanah mengungkapkan, para bule itu mengaku senang bisa memainkan alat musik tradisional itu. Biasanya, gendang beleq dipentaskan saat hajatan pernikahan dan menyambut pengantin di Pulau Lombok.

"Mereka ketagihan. Jadi sebelumnya itu mereka sudah latihan tiga kali. Ini main yang keempat kalinya," ujarnya.

Sanah mengatakan aksi viral para bule yang bermain gendang baleq itu dapat menjadi sarana promosi wisata Desa Sade. Ia berharap kunjungan wisatawan ke Desa Sade kian meningkat.

"Semoga dengan ini kunjungan ke Sade makin ramai setelah dua tahun sepi karena COVID-19," ujar dia.




(fem/fem)

Hide Ads