Populer: Mursid, Pemuda yang Pilih Keluar dari Baduy Dalam karena Tak Dapat Jodoh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Populer: Mursid, Pemuda yang Pilih Keluar dari Baduy Dalam karena Tak Dapat Jodoh

tim detikcom - detikTravel
Selasa, 21 Feb 2023 09:45 WIB
Mursid, orang Baduy luar yang dulunya adalah Baduy dalam
Mursid yang sekarang menjadi orang Baduy Luar (Grandy/detikFoto)
Jakarta -

Sejumlah alasan membuat warga Baduy Dalam memilih tidak lagi tinggal di sana. Salah satunya Mursid yang memilih menjadi warga Baduy Luar karena tidak dapat jodoh.

Perjodohan memang sudah tak musim lagi di zaman sekarang. Tetapi, di Baduy Dalam perjodohan merupakan hal yang lazim dan masih dilakukan.

Saat berkunjung ke Desa Kanekes beberapa waktu lalu, detikTravel didampingi pemandu dari warga lokal untuk treking ke perkampungan Baduy Luar. Pemandu yang menemani kami bernama Mursid. Mursid adalah mantan penduduk Baduy Dalam. Kini, dia sudah berkeluarga dan tinggal di perkampungan Baduy Luar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama mendampingi detikTravel dalam perjalanan treking itu, Mursid menceritakan kisah hidupnya.

"Iya, saya dulunya Baduy Dalam," ujar Mursid.

ADVERTISEMENT

"Alasannya karena tidak ada jodoh," dia menambahkan kemudian tertawa.

Mursid mengatakan bahwa di Baduy Dalam ada kebiasaan perjodohan. Perjodohan itu sudah dilakukan sejak kecil.

"Jadi dari lahir anak-anak sudah dijodohkan. Nah, saya enggak ada jodohnya," kata dia.

Bagi Suku Baduy Dalam, bayi yang baru lahir bisa langsung dijodohkan dengan yang seumuran atau yang lebih tua. Namun ini bukan pemaksaan, karena ada juga yang tidak menjodohkan anaknya, seperti orang tua Mursid.

Setelah berusia 15 tahun, Mursid memutuskan untuk keluar dari Baduy Dalam. Dia tinggal di rumah bibi (kakak dari ibunya) yang adalah orang Baduy Luar.

"Jadi, ibu saya itu orang Baduy Luar yang masuk ke Baduy Dalam, jadi saya keluar dan tinggal di rumah kerabat ibu," dia menjelaskan.

Setelah dua tahun tinggal di sana, Mursid akhirnya mendapatkan tambatan hati. Kini, dia suami dan bapak dua orang anak.

Keluar masuknya Suku Baduy merupakan hal yang lumrah. Baduy Dalam bisa keluar, yang menjadi warga Baduy Luar juga bisa menjadi warga Baduy Dalam kembali. Syaratnya hanya satu, tahan menjalankan prinsip hidup.

"Kalau dari Baduy Luar ke dalam itu tidak apa-apa, asal bisa mengikuti syarat untuk berpakaian sesuai adat, tanpa alas kaki dan hidup seperti orang suku dalam," kata dia.

Ini tentu bukan hal yang mudah, tapi sepertinya demi cinta semua bisa dilakukan. Ayah Mursid orang Baduy Dalam, ibunya rela meninggalkan suku Baduy Luar demi cinta. Begitu pula Mursid, bocah dari Baduy Dalam yang kemudian memburu belahan jiwa di Baduy Luar.




(sym/sym)

Hide Ads