Gesthouse berusia 158 tahun meminta maaf karena mereka hanya mengganti air bak spa mereka dua kali setahun. Padahal seharusnya ini dilakukan setiap minggu.
Dilansir dari CNN, Kamis (2/3/2023) pemeriksaan kesehatan onsen Jepang menemukan bakteri legionella 3.700 kali dari tingkat yang diizinkan di penginapan Daimaru Besso di Chikushino, Prefektur Fukuoka.
Mengejutkannya lagi, pihak hotel mengakui bahwa mereka hanya mengganti air di onsen dua kali dalam setahun. Padahal aturan setempat menuliskan air onsen harus diganti setiap minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari Selasa lalu, Makoto Yamada, presiden perusahaan yang memiliki ryokan (penginapan tradisional), membungkuk dalam-dalam dan mengatakan dia menyesali kurangnya tindakan yang diambil.
"Saya sangat menyesal."
Yamada mengatakan dia tidak menyadari pentingnya mengganti air. Dia mengatakan jika dia tidak mengetahui jika bakteri legionella itu tidak berbahaya.
"Saya sendiri tidak mengetahui hukum dan berpikir bahwa bakteri legionella adalah bakteri umum yang dapat ditemukan di mana saja, dan juga aman karena pemandian besar mengalir bebas sehingga airnya cukup berubah sering." katanya.
Traveler harus tahu nih, bahwa bakteri Legionella dapat menyebabkan penyakit Legionnaires, jenis pneumonia yang serius. Orang bisa sakit saat menghirup tetesan kecil air yang mengandung bakteri yang menyebabkan infeksi di paru-paru. Penyakit ini dapat diobati dengan antibiotik.
Bakteri ini biasanya menempel di kepala pancuran dan keran, bak mandi air panas, menara pendingin, tangki air panas, air mancur dekoratif atau sistem perpipaan di gedung-gedung besar.
Padahal dalam situs web ryokan mengatakan tentang pemandiannya memiliki air yang menyembuhkan. Tapi siapa sangka, ada bakteri berbahaya dalam airnya.
"Air pemandian kami berasal dari Futsukaichi Onsen, yang telah mengalir selama lebih dari 1.300 tahun, simbol sejarah daerah yang tidak berubah.
"Futsukaichi Onsen telah dikunjungi oleh pejabat pemerintah dan pendeta selama berabad-abad. Airnya yang lembut dan halus membuat kulit Anda terasa kenyal dan pikiran Anda tenang," tulis mereka.
Baca juga: Resesi Seks, Orang Jepang Cupu Soal Asmara? |
Mereka juga mengklaim bahwa air di pemandian mereka meredakan nyeri sendi kronis, nyeri saraf, masalah pencernaan, luka bakar, masalah kulit.
Yamada mengatakan pada konferensi pers bahwa timnya telah lalai menambahkan klorin ke dalam air untuk tujuan kebersihan, karena tidak menyukai bau klorin.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!