Turis Kerja Ilegal di Bali Meresahkan, DPRD Bersuara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Turis Kerja Ilegal di Bali Meresahkan, DPRD Bersuara

Nuranda Indrajaya - detikTravel
Jumat, 03 Mar 2023 14:12 WIB
Sejumlah turis asing mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali, Selasa (28/2/2023). Beberapa waktu terakhir,  warganet ramai membahas oknum turis asing yang berulah dan berkelakuan buruk di Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.
Turis di Bali malah kerja ilegal kian meresahkan. (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Jakarta -

DPRD Provinsi Bali turut resah dengan maraknya warga negara asing (WNA) yang bekerja di Bali tanpa izin. Anggota Komisi IV I Made Rai Warsa menegaskan turis asing yang bekerja secara ilegal harus harus ditindak tegas.

"Utamanya UU Ketenagakerjaan yang baru. Kapasitas mereka di Bali berwisata atau apa. Lihat visa," katanya melalui pesan singkat kepada detikBali, dikutip Jumat (3/3/2023).

Politikus Partai PDI Perjuangan itu juga meminta pihak berwenang untuk menindaklanjuti kasus penyalahgunaan visa yang dilakukan turis asing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya melihat dulu persoalan riil lapangan. Kalau itu melanggar UU, ya pemerintah harus menindak," ujar Rai Warsa.

Secara khusus, Rai Warsa berharap Pemprov Bali untuk mendata berapa banyak turis yang ada di Bali.

ADVERTISEMENT

"Disnaker harus mendata bener TKA. Juga dikoordinasikan dengan instansi terkait," ucap anggota dewan yang mantan jurnalis tersebut.

Diberitakan sebelumnya, diduga banyak WNA yang bekerja secara ilegal di Bali. Padahal, mereka hanya memegang visa kunjungan.

Akun Instagram anonim @moscow_cabang_bali menerima lebih dari 100 pengaduan warganet perihal WNA atau bule yang bekerja secara ilegal di Bali. Akun anonim itu sudah diikuti lebih dari 10.900 pengikut (followers).

Admin Moscow cabang Bali mengaku akun terbentuk sejak 10 Februari 2023. Awalnya, ia hanya iseng-iseng saja menerima laporan masyarakat.

"Sejak hari pertama akun ini dibuat, sudah banyak sekali laporan. Awalnya iseng-iseng, karena kami terlalu sering mendapatkan iklan berbahasa Rusia. Akhrnya, saya memutuskan mendokumentasikan secara sarkas," begitulah keterangan admin akun itu.

***

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikBali. Selengkapnya klik di sini.




(fem/fem)

Hide Ads