Sekelompok bule menyalakan bom asap di kaldera Kawah Ijen. Aktivitas terlarang itu membuat mereka di-blacklist oleh BBKSDA Jawa Timur.
Sekumpulan bule Rusia yang ngonten dengan menyalakan bom asap di Kawah Ijen sudah pasti di-black list. Tidak hanya itu, BBKSDA akan bersurat ke kedutaan Rusia.
"Bulenya ini sudah ada arahan dari Kepala Balai Besar (KSDA) kemungkinan dalam waktu dekat kami akan akan bersurat ke kedutaan. Iya, blacklist juga," ujar Humas BBKSDA Jatim Gatut Panggah Prasetyo kepada detikJatim, Sabtu (4/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatut menjelaskan bahwa BBKSDA Jatim akan menginformasikan tentang pelanggaran bule-bule bersangkutan kepada seluruh lini destinasi wisata yang dikelola oleh KLHK.
"Jadi tidak hanya ke Ijen, kami akan blasting ke semua teman KLHK bahwa wisatawan atas nama ini sudah melakukan pelanggaran. Jadi nggak bisa masuk ke destinasi wisata yang dikelola KLHK," ujarnya.
Dia memastikan bahwa pihaknya saat ini sedang memproses pem-blacklist-an itu. Pekan depan koordinasi tentang bule bersangkutan ke Dirjen LHK akan dilakukan.
"Ini sedang proses. Mungkin Minggu depan kami bersurat ke Dirjen, karena berkaitan dengan institusi lain (kedutaan besar) jadi tidak bisa dilakukan oleh KSDA sendiri," katanya.
Sebelumnya, Gatut membenarkan bahwa bule-bule Rusia yang berwisata di Kawah Ijen ngonten dengan menyalakan bom asap warna-warni. Mereka diketahui merupakan bule Rusia yang datang rombongan 4 orang.
"Jadi mereka ini asal Rusia. Berdasarkan data pemesanan tiket online, mereka datang berempat. Kemungkinan pada saat menyalakan bom asap itu mereka gabung dengan bule lainnya," ujar Gatut.
Tidak hanya itu, informasi yang dia terima dari himpunan pemandu khusus wisata Ijen (HPKWI), keempat bule itu datang ke Ijen tanpa didampingi guide atau pemandu wisata lokal.
"Jadi berdasarkan keterangan guide lokal, mereka ini (bule-bule Rusia menyalakan bom asap) memang tidak membawa guide. Itu sudah sejak dari Bali. Mereka ini datang dari Bali ke Ijen ternyata tidak bawa guide," ujar Gatut.
Gatut mengakui bahwa BBKSDA Jatim dalam hal ini telah kecolongan. Faktornya karena pada hari peristiwa itu terjadi, yakni Minggu 26 Februari 2023, pengunjung atau wisatawan yang datang ke Ijen bisa mencapai 2.000 orang dalam sehari.
Baca artikel selengkapnya di detikJatim
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol