Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Kamis, 16 Mar 2023 10:57 WIB

TRAVEL NEWS

Soal Sewa Motor-VOA Bule di Bali, Pelaku Wisata: Jangan Buru-buru Dicabut

bonauli
detikTravel
Bule melintas di shortcut Canggu, Badung, Bali.
Bule melintas di shortcut Canggu, Badung, Bali. (dok. Triwidiyanti/detikBali)
Jakarta -

Ulah Bule di Bali membuat warga dan pemerintah gerah. Ada wacana untuk menindak tegas, tapi pelaku wisata akan kena imbasnya.

Fenomena turis bekerja ilegal di Bali mendapat sorotan dunia. Gubernur Bali, Wayan Koster akan melarang para wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing menyewa sepeda motor. Larangan itu, rencananya akan disahkan dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda).

Tak hanya larangan soal sewa motor, kebijakan Visa on Arrival (VOA) untuk turis Rusia dan Ukraina pun jadi ikut ditimbang. Karena pelaku dari kerja ilegal ini kebanyakan datang dari dua negara tersebut.

Penindakan dari kasus ini ternyata berimbas pada pelaku wisata langsung. Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali, Puspa negara pun buka suara.

"Disinyalemen para WNA ini banyak menyalah gunakan ijin tinggal (visa) bahkan mungkin ada yg over stay karena secara empirik ada yg mengaku sudah bermukim selama 40 tahun belum tersentuh imigrasi," kata Puspa pada detikTravel.

Puspa berharap pihak imigrasi lebih memperketat pengawasan orang asing sesuai dengan regulasi yang sudah ada yakni menggerakkan Team Pengawasan orang asing (Timpora) yg diatur dalam Permenkum dan Ham no 50 th 2016.

"Sesungguhnya persoalan ini sederhana, jangan karena pelanggaran ini terlihat masiv, muncul statemen keras melalui SE yang terlalu prematur yakni wisman tidak boleh menyewa motor/mobil, statemen ini sungguh tidak bijaksana," jelasnya.

Menurutnya persewaan motor/mobil adalah tricle down effect langsung yang dinikmati oleh sebagian masyarakat yang mana bergelut di sektor pariwisata.

"Mematikan persewaan motor dengan memperkuat sektor lain yang sudah kuat tentu merupakan langkah yang menyakitkan. Oleh karena itu rencana keluarnya SE Pelarangan sewa motor bagi touris agar di tinjau dan diformulakan secara sehat untuk semua sektor," tegasnya.

Lebih lanjut, pelarangan sewa motor akan berdampak luas pada turis itu sendiri dan dijadikan senjata oleh destinasi pesaing Bali. Sebab persewaan motor untuk turis bukan hanya di Bali, tapi berlaku di semua destinasi di seluruh dunia.

Di sisi lain, Pupsa juga menyoroti kondisi ekonomi masyarakat yang baru menuju recovery, terutama di tataran bawah. Dari data aliansi pelaku wisata, ekonomi Bali baru tumbuh 36,5%. Angka ini masih jauh dari kondisi normal.

Pencabutan VOA-sewa motor dinilai akan menimbulkan kegaduhan.

"Oleh karena itu keinginan kami, hentikan rencana SE ini. Sedangkan untuk VISA ON ARRIVAL harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak Kemenkum & HAM karena menyangkut aturan nasional," pungkasnya.



Simak Video "Sandiaga Larang Bule-bule Jajah Pekerjaan Warlok Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA