Begitu banyak bule nakal yang mengganggu di Bali, mulai dari melanggar lalu lintas sampai berulah saat Nyepi. Namun, keberadaan mereka tidak mempengaruhi kunjungan ke Pulau Dewata.
Menparekraf Sandiaga Uno menyebut bahwa angkanya kunjungan pada beberapa waktu ke belakang masih sesuai target. Ia yang mengunjungi beberapa pameran liburan di berbagai negara juga tidak melihat penurunan minat.
"Per hari ini kunjungan masih meningkat wisman itu. Sesuai target dua kali lipat dari tahun lalu sebesar 7,4 juta," kata Sandiaga dalam temu wartawan mingguan, Senin (27/3/2023).
"Dan dari beberapa travel fair yang kami kunjungi di Berlin sampai yang baru saja minggu lalu di Kuala Lumpur belum ada dampak penurunan wisatawan mancanegara," dia menambahkan.
Lebih lanjut, kata dia, keberadaan bule-bule nakal di Bali harus ditangani dengan baik. Mereka yang melanggar aturan harus ditindak tegas.
"Jadi menunjukkan ulah segelintir wisatawan nakal ini harus ditindak tegas. Karena dengan ditindak tegas mengirimkan pesan yang jelas bahwa pariwisata kita itu berkualitas, berkelanjutan," kata dia.
Bule yang datang ke Indonesia, dikatakan Sandiaga, mayoritas 99 persen lebih adalah yang ingin menikmati pariwisata Indonesia dalam kondisi terbaik. Nah, untuk yang nakal ini harus ditindak tegas, jangan pernah beri ruang toleransi.
"Tapi kita harus mampu mengirimkan sinyal yang kuat bahwa pariwisata kita menggelar karpet merah bagi pariwisata yg berkualitas berkelanjutan," kata dia.
"Dan jika ada pelanggaran mereka akan ditindak secara tegas termasuk jika harus dideportasi maupun dimasukkan ke daftar hitam," ujar Sandiaga.
Simak Video "Video: Polisi Tetapkan 3 WN Australia Tersangka Penembakan di Bali"
(msl/fem)