Maya Bay Galau, Turis Datang tapi Hiu-hiunya Kabur

bonauli - detikTravel
Selasa, 28 Mar 2023 13:11 WIB
Maya Bay di Thailand (REUTERS/Soe Zeya Tun)
Krabi -

Kekhawatiran soal keseimbangan wisata dan alam kembali dirasakan Maya Bay. Kedatangan turis sudah mulai normal, tetapi penghuni lautnya mulai merasa terganggu.

Dilansir dari Channel News Asia, Maya Bay mencatat rekor tertinggi kunjungan wisatawan pada hari-hari tertentu. Teluk yang populer karena film yang dibintangi oleh Leonardo Di Caprio ini berhasil mencatat 4.000 wisatawan dalam sehari.

Wajar saja, setelah tutup selama 4 tahun di antara 2018-2022, turis-turis dunia begitu rindu akan Maya Bay. Tapi keberhasilan ini membuat dilema lain untuk Maya Bay.

Hiu-hiu blacktip yang kembali ke Maya Bay jadi terganggu. Menurut penasihat kelautan di Departemen Taman Nasional Thailand, hiu yang datang biasanya sampai 40 ekor dan kini mulai berkurang.

Maya Bay galau berat, pilihan untuk mempertahankan wisata dan keseimbangan ekosistem bagai buah simalakama alias serba salah.

"Kami tidak berbicara tentang penutupan atau mengurangi jumlah wisatawan, tapi saya pikir bagaimana kita mengelolanya dengan bijak," kata Petch Manopavitr, penasihat kelautan di Departemen Taman Nasional Thailand.

Maya Bay terletak di Pulau Phi Phi Leh, pantai landai yang di kelilingi tebing kapur di Laut Andaman, Thailand.

Peneliti kelautan Metavee Chuangcharoendee mengatakan bahwa berkat jeda pariwisata, pulau itu kembali sehat dan menjadi tempat pembibitan hiu muda.

Dia dan peneliti lain di Maya Shark Watch Project menggunakan kamera bawah air dan drone untuk menghitung hiu dan mengamati perilaku, area makan, dan pola perkembangbiakan mereka.

Pada tahun antara November 2021, saat mereka memulai studi percontohan, dan akhir tahun 2022, peneliti melihat penurunan jumlah hiu seiring dengan kembalinya turis secara bertahap.

Namun saat Phi Phi Island ditutup, jumlah pendapatan tahunannya hampir turun setengah, dari 638,3 juta baht di tahun 2018 menjadi 373,6 baht pada tahun 2019.

Melihat ini, pengelola masih mencoba untuk memenangkan pariwisata dan keseimbangan ekosistem dengan mempertahankan pembatasan akses.

Kapal wisata harus berlabuh di sisi lain dari pulau, pengunjung harus berjalan kaki ke pantai, turis tidak boleh berenang hanya boleh masuk ke air sampai batas lutut dan jumlah pengunjung dibatasi 375 turis per hari.

Perwakilan Taman Nasional pun ikutan galau. Mereka berharap citra baru Maya Bay sebagai cagar alam bisa menciptakan skema pariwisata keberlanjutan.

"Saya pikir (pembatasan akses) sebenarnya akan menciptakan skema pariwisata baru juga dan kami akan mendapat manfaat darinya secara keseluruhan," kata Petch.



Simak Video "Video: Masakan Kampung Maha Sarakham Autentik Thailand Ada di Jakarta"

(bnl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork