Usai melakukan razia, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Anggiat Napitupulu menegaskan tidak ada kampung Rusia di Bali.
Menurut Anggiat, adanya kawasan yang didominasi turis asing, tepatnya di Ubud, Gianyar, Bali.
"Seperti saya sebutkan sebelum-sebelumnya, kampung (Rusia) ini tidak ada. Kawasan seperti ini (Parq) yang ada. Kami melihat ke mereka bahwa mereka jangan take it for granted, kami awasi sekali. Kami konsisten seperti ini," katanya saat mengikuti operasi imigrasi mandiri di Parq, Ubud, Sabtu (15/4/2023) akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan operasi tersebut bertujuan menunjukkan konsistensi imigrasi dalam mengawasi warga asing di Bali.
"Operasi malam ini, kita sama-sama saksikan, kami konsisten awasi kawasan-kawasan yang sempat di-declare sebagai kampung asing atau kampung Rusia," ucapnya.
Sementara itu, hasil operasi Kanwil Kemenkumham Bali dan Kanim Kelas I TPI Denpasar melalui Timpora, tidak menemukan WNA dengan paspor atau izin tinggal yang melanggar. Tim operasi juga tidak menemukan WNA yang overstay.
"Tim sudah memeriksa seluruh dokumen yang menginap di sini, baik paspor maupun izin tinggal, semuanya masih valid. Tidak ada yang overstay," ujar Kakanim Denpasar Tedy Riyandi di sela-sela operasi semalam.
Ia menjelaskan 24 petugas gabungan menyasar Parq karena menjadi salah satu tempat dengan berbagai kegiatan WNA di dalamnya. Apartemen ini dilengkapi ruang kerja (coworking space), restoran, kafe, dan lain-lain.
"Menurut kacamata kami, Parq ini merupakan salah satu tempat yang cukup besar di Ubud, di mana terdapat banyak kegiatan warga negara asing (WNA). Seperti itu kira-kira," jelas Tedy.
-----
Artikel ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan