Istana Batutulis Bogor dan Terpilihnya Ganjar Pranowo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Istana Batutulis Bogor dan Terpilihnya Ganjar Pranowo

bonauli - detikTravel
Sabtu, 22 Apr 2023 05:15 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sebagai bakal capres dari PDIP (dok PDIP)
Foto: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sebagai bakal capres dari PDIP (dok PDIP)
Jakarta -

Nama Ganjar Pranowo keluar sebagai capres dari PDIP. Hal ini diumumkan langsung oleh Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Batutulis.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akhirnya mengumumkan bakal calon presiden dari partainya. Megawati mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP.

"Maka pada jam 13.45 dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim menetapkan saudara Ganjar pranowo sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon Presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Megawati di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istana Batutulis sendiri tak pernah luput dari keputusan penting PDIP. Prasasti tersebut memang memiliki kedekatan historis Megawati.

Prasasti Batutulis, Bogor peninggalan Kerajaan SundaPrasasti Batutulis, Bogor peninggalan Kerajaan Sunda Foto: 20Detik

Istana Batu Tulis terletak di Jalan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Bogor, Jawa Barat. Istana ini berada tidak jauh dari Prasasti Batu Tulis, prasasti peninggalan Kerajaan Pajajaran.

ADVERTISEMENT

Dulu, Istana Batu Tulis dibangun untuk tempat peristirahatan Soekarno sembari menikmati Kota Bogor. Namun tempat ini akhirnya jadi tempat pengasingan Soekarno selepas Orde Baru berkuasa.

Pembangunan Istana Batu Tulis ini bermula dari kunjungan ahli gunung berapi asal Belanda Abraham Van Riebeeck pada 1702. Menghimpun informasi dari berbagai sumber, Van Riebeeck ditugaskan pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk memeriksa kondisi Buitenzorg (Bogor) setelah letusan Gunung Salak pada 1699.

Dari hasil pengecekan Van Riebeeck, rupanya letusan Gunung Salak membuat aliran Sungai Ciliwung tersumbat. Padahal air sungai ini jadi sumber air bagi warga Batavia (Jakarta).

Dia pun membersihkan sumbatan dan dipersilakan membangun tempat peristirahatan untuk memantau Gunung Salak.

Kemudian pada 1960-an, Presiden Soekarno membeli tanah di sekitar kompleks tersebut dan mendirikan bangunan dengan R.M. Soedarsono sebagai arsitek.

Dari tempat peristirahatan, Istana Batu Tulis kemudian jadi tempat pengasingan dirinya setelah Orde Baru naik tahta.

Di sana ada 9 buah batu yang tersebar di sekitar teras dan dalam bangunan. Mari bahas sedikit yang ada di luar, pertama batu menhir bentuknya seperti gunung padang. Meskipun dibuat bergundukan tapi batu ini bukan makam, hanya petilasan.

Ada pula batu tiang yang menjadi pintu masuk kerajaan, batu menhir sebagai tempat ikat kuda, tiga buah batu meja dan batu semedi.

Begitu masuk ke bagian dalam, ada batu sandaran yang digunakan sebagai penobatan raja-raja Pajajaran. Di sinilah Raja Prabu Siliwangi dilantik.

Kemudian di sebelahnya berdiri batu lingga yoni yang melambangkan kesuburuan. Batu itu cukup tinggi dengan ujung yang membulat.

Tepat di sebelah batu lingga, berdirilah batu tulis dengan huruf palawa. Huruf ini disebut sunda wiwitan pada zaman dahulu.

Sri Baduga Maharaja adalah Prabu Siliwangi terakhir yang dinobatkan di sana. Yang menulis prasasti tersebut adalah putranya, Surawisesa. Dia Menulis tentang silsilah ayahnya ketika dinobatkan di batu prasasti ini.

Tak hanya itu, telapak kaki dan bekas lutut dari Prabu Siliwangi pun ada di sana.




(bnl/bnl)

Hide Ads