Izin Mendaki Gunung Everest Pecahkan Rekor, Kematian Mengintai

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 27 Apr 2023 11:33 WIB
Gunung Everest (Foto: BBC Magazine)
Jakarta -

Jumlah izin untuk mendaki Gunung Everest yang dikeluarkan Nepal telah mencapai rekor baru. Bahaya pun mengintai.

Sebanyak 463 pendaki sudah mendapatkannya sejauh ini. Melansir CNN, Kamis (27/4/2023), izin ke Gunung Everest itu untuk ekspedisi musim semi ini.

Para ahli pun khawatir tentang adanay kepadatan dan itu sangat berbahaya bila terjadi di area puncak. Sekitar 367 pendaki pria dan 96 wanita dari 65 negara sejauh ini telah mendapat izin untuk mendaki gunung tertinggi di dunia dari sisi Nepal.

Yubaraj Khatiwada, direktur Departemen Pariwisata Nepal, mengatakannya. Pendaki gunung dari Amerika dan China menempati urutan teratas.

Musim semi adalah waktu terbaik untuk mendaki Gunung Everest. Ada pula beberapa pendaki mungkin mendaki di musim gugur namun kurang menguntungkan.

Sebagian besar pendaki mencoba mendaki puncaknya pada bulan Mei. Ada jeda waktu singkat, biasanya setelah pertengahan Mei, yakni di saat suhu lebih hangat dan angin di ketinggian tinggi yang dikenal sebagai aliran jet telah menjauh dari pegunungan.

Para pendaki, bersama anggota dan sherpa, akan menghabiskan hampir dua minggu mendaki ke base camp Everest, yang berada di ketinggian sekitar hampir 5.200 MDPL.

Mereka kemudian akan menghabiskan waktu sekitar dua minggu untuk menyesuaikan diri dengan ketinggian dan menunggu kondisi cuaca yang baik sebelum melanjutkan selama empat hari lagi, mencapai kamp lain dan akhirnya naik ke puncak.

Peringatan bahaya terlalu banyak orang di puncak Everest

Sejumlah besar orang yang mencoba mencapai puncak dalam waktu singkat telah menyebabkan kemacetan lalu lintas di puncak di masa lalu. Karena, ada ratusan orang mengantre untuk mencapai puncak Everest.

Sebuah foto yang diambil oleh pendaki Nirmal Purja menunjukkan jalur padat pendaki yang berkerumun di punggung bukit terbuka menuju puncak pada Mei 2019 dan viral.

Dia mengatakan pada saat itu bahwa ada sekitar 320 orang dalam antrean ke atas di daerah yang dikenal sebagai zona kematian.

Lebih dari 460 pendaki yang telah mendapat izin untuk mendaki musim semi ini akan ditemani oleh lebih dari 1.500 sherpa Nepal dan staf lainnya di base camp ke atas.

Untuk menghindari kepadatan, pihak berwenang Nepal mengatakan mereka memasang lebih dari satu tali.

"Geografinya tidak dapat kami ubah. tetapi kami berusaha mengelolanya dengan menambahkan beberapa tali," kata Khatiwada.

Tiga sherpa meninggal awal bulan ini setelah terkubur oleh balok salju di Everest. Mereka sedang mengantarn material untuk membangun dan membersihkan jalur yang akan digunakan para pendaki untuk mencapai puncak gunung.

Nepal adalah rumah bagi delapan dari 10 gunung tertinggi di dunia, sehingga pendakian gunung merupakan sumber pendapatan yang signifikan, mempekerjakan tim besar untuk mendukung para pendaki.



Simak Video "Video: Mengulik Drone Pengangkut Logistik-Sampah di Gunung Everest"

(msl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork