Bule Rusia Berbaju Tak Pantas di Pura, Begini Aturan Berpakaian di Pura

Bule Rusia diamankan usai berpose dengan pakaian tak pantas di Pura Pengubengan Besakih. Biar nggak salah, begini lho aturan berpakaian di pura.

Pura merupakan tempat suci bagi umat Hindu Bali. Sama seperti tempat ibadah lainnya, untuk masuk ke pura, pengunjung juga wajib berpakaian sopan.

Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana, I Gede Pitana menjelaskan, pakaian yang layak digunakan saat ke pura harus menutup bagian-bagian yang tidak seharusnya dilihat, seperti payudara, pinggul, dan paha.

"Yang layak itu sesuai dengan pakaian daerah setempat. Kalau misalnya kita di Bali, puranya di Bali, ya mohon lah berpakaian seperti orang Bali. Pakai kain yang perempuan maupun yang laki-laki. Tidak pakai celana pendek apalagi bikini," kata Pitana kepada detikTravel pada Jumat (13/3/2020).

Selain itu setiap pengunjung juga harus mengenakan senteng atau selendang yang diikatkan di pinggang.

"Karena senteng itu atau selendang mempunyai makna, ketika kita ke pura, kita harus mengikat semua hal yang negatif," ujar Pitana.

Ini juga berlaku rambut, dimana perempuan dan laki-laki yang berambut panjang juga harus mengikat rambutnya.

"Rambutnya jangan digerai tapi diikat rapi supaya tidak ada rambut yang jatuh. Lebih bagus pakai tutup kepala," ujarnya.

Selain berpakaian yang layak, aturan lain memasuki pura juga terkait dengan mereka yang masuk harus dalam keadaan bersih. Wanita yang sedang menstruasi dilarang masuk ke pura.

Kemudian, pengunjung juga wajib memercikkan air suci ke tubuh, terutama di kepala sebelum masuk pura. Begitu sampai di dalam pura, pengunjung juga dilarang berbicara kotor, sembarangan memotret dan memegang benda di pura.

Ada baiknya, pengunjung didampingi orang yang paham tentang pura supaya tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Di samping itu, dengan ditemani pemandu, pengunjung juga akan lebih memahami makna pura.

"Kalau masuk pura itu sangat disarankan untuk mengajak atau diantar oleh guide. Kenapa demikian? Karena, pura itu benda mati. Tidak akan ada yang menarik selain arsitekturnya tetapi sebenarnya kalau kita ke pura itu jauh lebih menarik adalah interpretasinya," katanya.