Pemerintah Jepang merilis data terbarunya, menyebutkan jumlah tunawisma di negaranya mengalami penurunan. Sekarang, terdapat 3.065 tunawisma di seluruh Jepang.
Dilansir dari SoraNews, Rabu (3/5/2023) Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan Jepang merilis pada Jumat lalu mengenai hasil studi tahunan tentang jumlah tunawisma di taman negara dan daerah tepi sungai.
Survei dilakukan pada bulan Januari tahun ini dan para peneliti menemukan 3.065 orang tunawisma. Angka ini menurun 383 dibandingkan tahun lalu dan total terendah sejak penelitian dimulai pada tahun 2003.
Dari 3.065, kira-kira 91 persen gelandangan adalah laki-laki, sekitar 6 persen perempuan, dan sisanya dari jenis kelamin yang tidak dapat ditentukan secara visual karena pakaian yang tertutup atau faktor lainnya. Berdasarkan prefektur, Osaka memiliki populasi tunawisma terbesar yaitu 888, diikuti oleh Tokyo (661) dan Kanagawa (454).
Angka ini memecahkan rekor karena menjadi angka terendah, mengingat populasi Jepang saat ini sekitar 125 juta orang. Namun, aspek bagaimana penelitian dilakukan mungkin menghasilkan angka yang lebih rendah daripada kenyataan sebenarnya dari situasi tersebut.
Keraguan dalam jumlah
Pertama adalah fokus studi pada taman dan area tepi sungai. Faktanya di Jepang, sebagian besar tunawisma menghabiskan malam mereka dengan tidur di taman dan daerah tepi sungai yang belum berkembang. Dibandingkan dengan banyak negara lain, jumlah tunawisma yang benar-benar tidur di jalanan, trotoar, atau etalase toko di Jepang sangat kecil.
Meskipun demikian, bukan berarti sama sekali tidak ada jumlah tunawisma Jepang di lingkungan perkotaan murni, terutama pada siang hari. Jadi, tidak memasukkan area seperti itu dalam penelitian berpengaruh pada kurangnya beberapa tingkat pelaporan.
Kedua adalah metode pengumpulan angka untuk taman dan tepi sungai. Pegawai pemerintah daerah mengunjungi lokasi di wilayah mereka dan melaporkan jumlah tunawisma yang mereka lihat di sana. Sehingga setiap tunawisma yang tidak terlihat, atau keluar dari taman pada saat kunjungan lokasi, tidak termasuk dalam penghitungan.
Di sisi lain, penurunan jumlah tunawisma masih dapat dilihat sebagai perkembangan positif, mengingat belum ada lonjakan yang nyata dalam jumlah tunawisma di area non-taman Jepang sejak setahun lalu.
Namun, hal yang berlawanan dengan itu adalah pertanyaan mengapa populasi tunawisma yang diamati menurun, itu menimbulkan pertanyaan.
Apakah itu hasil dari dukungan sosial yang lebih baik atau peningkatan ekonomi yang memungkinkan lebih banyak tunawisma untuk mendapatkan tempat tinggal atau penurunan tersebut hasil dari para tunawisma yang meninggal.
Simak Video "Video Gol Demi Gol Jepang Bikin Indonesia Kocar-kacir"
(sym/fem)