Misteri Suara Seram di Gunung Everest

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Misteri Suara Seram di Gunung Everest

Femi Diah - detikTravel
Minggu, 14 Mei 2023 05:03 WIB
Pemanasan global: Gletser Gunung Everest mencair, Nepal hendak relokasi kamp pendakian
Misteri suara seram di Gunung Everest (Foto: BBC Magazine)
Jakarta -

Ketinggian dan salju Gunung Everest menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki. Ditambah suara-suara seram di sekitarnya pada malam hari.

Suara seram di sekitar gunung tertinggi di dunia itu muncul setelah matahari tenggelam. Suara tersebut muncul dari gletser di dataran tinggi di sekitar puncaknya.

Kesaksian seramnya malam hari di Everest diungkapkan oleh Dave Hahn, seorang pendaki berpengalaman dan telah mencapai puncak Everest 15 kali. Dia membeberkannya dalam dokumenter eksklusif Netflix, Aftershock: Everest and the Nepal Earthquake.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sulit untuk tidur di Everest. Kita akan mendengar suara bermunculan di gletser, muncul suara es dan batu-batu runtuh di berbagai tempat di sekitar lembah," kata Hahn seperti dikutip dari Unilad.com.

Pernyataan Hahn soal suara misterius di Gunung Everest itu bukan hanya isapan jempol atau didengar segelintir pendaki. Penelitian dipimpin oleh ahli glasiologi Evgeny Podolskiy dari Pusat Penelitian Arktik di Universitas Hokkaido. Mereka menjalankan ekspedisi ke Himalaya sejak 2018.

ADVERTISEMENT

Penelitian itu menunjukkan bahwa penurunan tajam suhu yang terjadi setelah matahari terbenamlah yang menjadi penyebab suara seperti tabrakan dan pecah di dalam gletser di sekitar Gunung Everest.

Untuk mengungkap misteri ini, Dr. Podolskiy dan timnya menghabiskan lebih dari seminggu melakukan perjalanan di Himalaya dan mencapai sistem Gletser Trakarding-Trambau. Mereka juga mendirikan tenda dan memulai penyelidikan selama tiga pekan.

Selama berada di gletser, Dr. Podolskiy dan timnya mendengar suara-suara yang menakutkan itu secara langsung.

"Kami mendengar dentuman keras. Gletser seperti retak," katanya.

Para peneliti memasang sensor di atas es untuk mengukur getaran jauh di dalam gletser. Ini adalah teknologi yang juga digunakan untuk mengukur besarnya gempa bumi. Setelah menganalisis data seismografi, Dr. Podolskiy dan rekan-rekannya akhirnya dapat memastikan bahwa suara dentuman nokturnal itu memang terkait dengan suhu dingin yang ekstrem.




(fem/wsw)

Hide Ads