Bertelanjang Dada, Aktivis Lumuri Tubuh dengan Lumpur di Roma

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bertelanjang Dada, Aktivis Lumuri Tubuh dengan Lumpur di Roma

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 25 Mei 2023 14:32 WIB
ilustrasi lari lumpur
Ilustrasi ( thinkstock)
Roma -

Sepertinya para aktivis lingkungan sedang gencar-gencarnya melakukan protes terhadap pemerintah Italia pasca banjir besar yang menewaskan 14 orang warganya. Kali ini, aktivis bertelanjang dada dan menyirami tubuh mereka dengan lumpur.

Dilansir dari Euronews, Rabu (24/5/2023) aktivis dari kelompok Last Generation berunjuk rasa dengan menuangkan lumpur ke badannya yang toples alias bertelanjang dada di depan Senat Italia di Roma pada hari Selasa (23/5). Ini sebagai bentuk protes mereka terhadap bahan bakar fosil dan perubahan iklim.

Italia baru-baru ini dilanda curah hujan ekstrem yang membanjiri wilayah timur laut Emilia Romagna yang menewaskan sedikitnya 14 orang. Para pengunjuk rasa menganggapnya sebagai 'bencana yang diramalkan'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini bukanlah yang pertama dilakukan kelompok aktivis ini. Sebelumnya mereka juga menuangkan arang nabati ke dalam kolam Air Mancur Travis nan terkenal sebagai destinasi wisata di Roma. Akibatnya air kolam pun menghitam.

Selama bertahun-tahun kelompok ini protes terhadap pemanasan global dengan berbagai cara. Sebut saja penghalang jalan, dengan menempelkan diri mereka pada karya lukisan dan dengan melemparkan cat yang bisa dicuci ke monumen terkenal.

ADVERTISEMENT

Di belahan lain, tepatnya di London aksi unjuk rasa juga terjadi dalam pertemuan tahunan pemegang saham raksasa minyak Shell. Dalam rekaman video terlihat banyak yang diseret oleh petugas keamanan.

Akibatnya, pertemuan ini tertunda selama satu jam karena puluhan pengunjuk rasa berdiri, meneriakkan dan menyanyikan 'Matikan Shell' dan 'Pergilah ke neraka, Shell'. Beberapa berusaha lari ke atas panggung, tetapi mereka dihentikan oleh penjaga keamanan yang membawa mereka keluar ruangan di pusat konferensi ExCel London.



Para aktivis, yang termasuk anggota Greenpeace dan Extinction Rebellion, mengatakan bahwa Shell membuat rekor keuntungan dengan mengorbankan lingkungan.

"Shell terus mengebor ladang minyak dan gas baru di sini, di Inggris dan di seluruh dunia di beberapa wilayah dengan keanekaragaman hayati terbanyak di Filipina dan di Delta Niger," kata Carina Manitius, seorang pengunjuk rasa dari Fossil Free London.

Aksi senada juga dilakukan aktivis di Jenewa. Lusinan aktivis iklim masuk ke landasan pacu di bandara Jenewa, mengganggu lalu lintas udara sebentar dan memblokir konvensi jet bisnis di dekatnya.

Sekitar selusin petugas polisi turun tangan untuk memindahkan mereka, termasuk beberapa yang menempel di pesawat.




(sym/wsw)

Hide Ads