Kejadian aneh kerap terjadi di Depok, membuat daerah ini sering dihina di medsos. Namun siapa sangka Depok jadi perwakilan Indonesia ke UNESCO.
Depok kerap jadi sasaran cibiran oleh jagad sosial media. Hal tersebut karena kejadian-kejadian aneh kerap terjadi di kota ini. Misalnya saja tragedi keranda terbang, adanya babi ngepet yang ternyata hanya karangan seorang warga, atau sempat juga ada warga yang mengaku sebagai Imam Mahdi.
Sering jadi sasaran cibiran, siapa sangka kini Depok terpilih jadi perwakilan Indonesia ke ajang Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UNESCO Creative City Network). Depok jadi salah satu dari dua kota yang terpilih untuk wakilkan Indonesia ke ajang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kota Depok akan diajukan dalam sektor media arts, walaupun telah terpilih berdasarkan banyak penilaian, tapi terdapat pula masyarakat yang masih skeptis atas dipilihnya Depok jadi perwakilan.
Berangkat dari hal tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana, selaku pihak yang ditugaskan dalam proses Depok menuju UCCN 2023, menanggapi santai dan mewajarkan jika masih terdapat pro kontra di masyarakat.
"Biasa kan kalau publik pro kontra biasa ya dalam suasana kebatinan. Tidak apa-apa dalam kondisi kebatinan itu wajar saja," ujarnya.
Kendati terdapat banyak pihak yang masih meragukan, ia berujar bahwa pihaknya terus akan bekerja dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mensukseskan Depok di ajang UCCN.
"Tetapi kita bekerja secara profesional bersama penyelenggara di pemerintah, komunitas, akademisi. Jadi mudah-mudahan dengan pemberitaan bisa memahami yang dimaksud media art itu apa sih, kota kreatif itu apa sih," sebutnya.
Ia menyebut persiapan Depok menjadi kota yang modern dan mendukung seni media sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Ia menyebutkan misalnya pemerintah telah menggratiskan wifi di setiap RW dan ruang publik.
"Depok itu sudah menyiapkan misalnya wifi gratis untuk seluruh RW, itu kan suatu kebijakan yang tidak ujug-ujug, termasuk juga di ruang publik. Itulah kekuatan kita bersama. Jadi marilah berbanggalah dengan Kota Depok, Insha Allah menginspirasi Dunia," tuturnya.
Menurutnya yang jadi tumpuan Depok untuk masuk ke Jejaring Kota Kreatif UNESCO adalah perpaduan dari sektor teknologi yang sedang bertumbuh di Depok lewat berbagai startup, serta pengembangan kultur.
"Startup yang mengandung unsur budaya. Jadi tidak hanya startup saja, tapi ada kulturnya. Lalu kelebihan kita itu dari hulu ke hilir kurikulum SD hingga perguruan tinggi yang menyediakan terkait media art. Perpaduan antara teknologi informasi lalu pendidikan dan juga kultur itu khasnya kita. Tentunya itu kami berproses ya dan harus bangga juga bagi warga depok dan Indonesia," ucapnya.
Ia berharap dengan jika Depok berhasil lolos dan masuk ke jajaran Jejaring Kota Kreatif UNESCO, hal ini dapat membuat Depok dikenal dunia. Hal tersebut nantinya diharapkan akan memberi dampak secara ekonomi dan kesejahteraan.
"Berharap Depok dapat menginspirasi dunia dengan keberagaman dan kedamaian, karena Depok sebagai kota multikultural sebagai kekuatan kita dan tetap hidup secara harmoni secara berdampingan," tutupnya.
(wkn/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan