Sancraft Jaga Hutan Sumatera Lewat Helaian Scarf

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sancraft Jaga Hutan Sumatera Lewat Helaian Scarf

Femi Diah - detikTravel
Sabtu, 24 Jun 2023 09:39 WIB
Sanjung Sari Pursie, pemilik Sancraft
Sanjung Sari Pursie, pemilik Sancraft (Femi Diah/detikcom)
Jakarta -

Banyak cara yang bisa digunakan untuk mengampanyekan jaga hutan. Sanjung Sari Pursie, 32, memilih menggunakan scarf, bantal, kartu pos, dan T-shirt untuk melakukannya.

Ilustrasi harimau dan pepohonan dengan corak yang menggemaskan, jauh dari kesan hutan yang menakutkan dan harimau buas, menempel di atas scarf dengan jenama Sancraft. Warnanya juga tidak gelap laiknya suasana dalam hutan hujan yang sulit ditembus matahari. Harimaunya juga lucu dengan kacamata yang menempel pada wajahnya.

Sanjung menjadikan hutan dan harimau Sumatera berwarna terang, tetapi tetap mampu membuat yang melihat scarf itu langsung menyimpulkan itu hutan tropis. Hutan yang harus dijaga, bukan dimusnahkan. Hutan yang bisa 'digendong ke mana-mana' dalam acara apapun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bikin Sancraft ini mimpinya memang, pertama masuk retail dan dikenal orang. Sebab, saya ingin mengenalkan Indonesia lewat ilustrasi. Saya mengambil tema Indonesia banget, tempat, makanan, ikon yang lucu. Setiap orang yang melihat Sancraft akan melihat Indonesia," kata Sanjung dalam perbincangan dengan detikTravel beberapa waktu lalu.

"Yang terbaru hutan Sumatera. Dengan tema ini saya sekalian kampanye menjaga hutan Sumatera lewat Sancraft, ada di scarf, pouch, gantungan kunci, sticker pack, notebook, dan bantal. Di ilustrasi ini banyak detail dan gradasi warna," ujar Sanjung.

ADVERTISEMENT

Pemilihan tema itu bukan tanpa alasan. Sanjung risau dengan kondisi harimau dan hutan Sumatera.

"Jadi inspirasinya memang dari harimau Sumatera yang terancam punah. Nah, aku ambil cerita dari habitat asal si harimau itu, yaitu hutan yang berada di Sumatera. Ilustrasi itu menceritakan bahwa harimau Sumatera yang memiliki bulu indah pantas hidup damai di alam dengan manusia. Hutan dalam ilustrasi aku gambarkan seperti hutan yang asri, dengan view gunung, air terjun, pohon, satwa lain, dan tanaman-tanaman hijau lainnya," kata Sanjung.

"Di gambar adanya sosok perempuan dan laki-laki yang merepresentasikan manusia, mereka sedang menikmati alam dan bermain dengan harimau juga satwa lain dengan damai, tergambar dari senyuman dan mata yg terpejam pada sosok laki-laki dan harimau yg bersamanya. Di sini dapat diambil pesan bahwa perlu diingat dan diingatkan kembali kalau kita punya harimau terutama harimau Sumatera yang butuh perhatian dan kasih sayang kita sebagai manusia makhluk yang memiliki akal," dia menjelaskan.

Inginnya sih juga manusianya sadar akan keberlangsungan hidup untuk masa depan. Semoga dengan aku bercerita melalui ilustrasi-ilustrasi pada setiap produk sancraft bisa sampai ke hati customer untuk mulai mengingat kembali alam Indonesia yang indah dan perlu dijaga kelestariannya.

Ya, pada tahun 2011, yakni dengan situs masuk dalam Danger List (Daftar Bahaya): Hutan Hujan Tropis Sumatera. Hutan Sumatera dianggap kehilangan unsur keaslian alamnya, baik dari faktor flora sampai fauna.

Koleksi Sancraft dengan tema hutan Sumatera karya Sanjung Sari Pursie.Koleksi Sancraft dengan tema hutan Sumatera karya Sanjung Sari Pursie. (Foto: dok. pribadi)

Padahal, hutan Sumatera sangat istimewa. Hutan seluas 2,5 juta hektare itu masuk daftar Situs Warisan UNESCO pada tahun 2004. Hutan tersebut memiliki tiga taman nasional, yakni Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Hutan Sumatera bertugas untuk konservasi jangka panjang dari biota khas dan beragam Sumatera, termasuk banyak spesies yang terancam punah. Kawasan lindungnya adalah rumah bagi sekitar 10 ribu spesies tanaman, termasuk 17 genus endemik; lebih dari 200 spesies mamalia; dan sekitar 580 jenis burung, 21 di antaranya adalah endemik.

Dari spesies mamalia, 22 di antaranya asli Asia, tidak ditemukan di tempat lain dan 15 di antaranya hanya ditemukan di Indonesia, termasuk orangutan Sumatera.

Selain mengampanyekan jaga hutan Sumatera, di bagian kepedulian lingkungan Sanjung juga mendukung tegas Indonesia tanpa kantong plastik lewat ilustrasinya. Dia menaruh kampanye itu pada produk kantong belanja yang bisa digunakan berulang-ulang.

Selain itu, Sanjung juga menaruh budaya dan landmark Indonesia pada Sancraft. Alumni Jurusan Seni Rupa, Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu meletakkan bajaj, peta Indonesia, Bali, Monas, dan kesenian khas Jakarta ondel-ondel.

Untuk memasarkan produknya, Sanjung rajin mengikuti pameran dan bazar. Dia juga menitipkan Sancraft di salah satu mal di Jakarta Pusat. Selain itu, Sanjung mendistribusakan melalui marketplace.

"Lewat marketplace ini Sancraft bisa menjangkau pembeli di luar negeri dan dari sejumlah nama yang memesan, saya tahu ada beberapa nama yang repeat order," kata Sanjung.

Keunikan ilustrasi dan produknya yang bisa digunakan sehari-hari membuat namanya masuk dalam daftar finalis Brilianpreneur 2022, acara yang digagas Bank BRI dan berfokus pada pameran industri yang khas dan kreatif, serta menampilkan karya UMKM terbaik Indonesia. Nuansa Indonesia banget membuat Sancraft kerap dipilih untuk oleh-oleh traveler atau suvenir berbagai kegiatan.

"Saya berharap Sancraft semakin dikenal. Walaupun itu menjadi dilema bagi saya. Di satu sisi saya harus memeprtahankan idealisme saya sebagai seniman melalui ilustrasi saya, di sisi lain ingin membesarkan bisnis ini, yang artinya juga semakin luas memperkenalkan Indonesia," kata Sanjung.




(fem/ddn)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Oleh-oleh Jakarta
Oleh-oleh Jakarta
7 Konten
Jakarta menjadi salah satu destinasi wisata bagi pelajar, wisatawan lokal, atau pun turis asing. Ini sejumlah produk khas dari Jakarta yang bisa menjadi oleh-oleh pas buat yang di rumah.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads