Paus Pembunuh Mulai Serang Perahu Kecil?

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 25 Jun 2023 10:17 WIB
Paus pembunuh atau orca (Foto: Getty Images/iStockphoto/Lazareva)
Jakarta -

Media sosial TikTok digemparkan dengan serangan paus pembunuh atau orca ke sebuah perahu kecil. Benarkah demikian?

Mamailia bersirip besar bergerak menuju kapal, diikuti dengan percikan besar. Tahu-tahu, seekor paus pembunuh melompat keluar dari air dan menabrak perahu, dikutip dari BBC, Minggu (25/6/2023).

Kedengarannya seperti mimpi buruk, tetapi itu menjadi kenyataan bagi para pelaut di sepanjang pantai Iberia di Spanyol dan Portugal.

GT Orca Atlántica (GTOA), yang memantau paus pembunuh di area tersebut, mencatat 207 interaksi pada tahun 2022.

Media sosial dibanjiri dengan video pertemuan ini, yang tampaknya memperlihatkan paus pembunuh atau orca mengejar perahu.

Bahkan ada sejumlah laporan selama tiga tahun terakhir tentang mamalia yang menabrak dan menenggelamkan kapal.

Dan tampaknya kejadian serupa sudah menyebar, paus pembunuh atau orca dilaporkan menabrak perahu di Laut Utara minggu ini.

Ada beberapa teori tentang mengapa mereka melakukannya.

Itu menyenangkan bagi mereka

Salah satu sorotan utama di media sosial adalah para orca membalas dendam untuk White Gladis, paus pembunuh yang ditabrak perahu.

Kejadian itu tertangkap ketika Alfredo López Fernandez, dari GTOA, mengatakan orca yang trauma telah melancarkan serangan.

Tapi, menurut para ahli perilaku hewan, mungkin tidak seperti yang terlihat.

"Ide balas dendam adalah kisah yang hebat, tetapi tidak ada bukti untuk itu," kata ahli saraf Lori Marino, presiden Proyek Suaka Paus.

"Tidak pernah ada kasus orca melukai manusia di alam liar," imbuh dia.

"Jika mereka benar-benar ingin merusak dan menyakiti orang-orang di kapal, mereka dapat dengan mudah melakukannya," tegas dia.

Sebaliknya, Lori mengatakan bahwa kemungkinan besar serangan yang tampak dimulai sebagai perilaku bermain ini adalah kasus paus pembunuh peniru daripada agresi.

"Kita berbicara tentang makhluk yang sangat cerdas, dan kita tahu bahwa mereka adalah pembelajar sosial," katanya.

"Itu akan diwariskan, itu mungkin sesuatu yang menyenangkan bagi mereka, dan mereka akan terus melakukannya."

Ini adalah pandangan yang dibagikan oleh Dr Deborah Giles, direktur sains dan penelitian untuk Orca Liar nirlaba, di Negara Bagian Washington, AS.

Dia juga yakin paus sedang bersenang-senang dan terlibat dengan hal-hal di lingkungan mereka.

"Saya benar-benar merasa ada sesuatu tentang bagian bawah perahu layar atau bagian panjang perahu yang menjulur jauh ke dalam air," katanya.

"Ada sesuatu tentang bagian perahu itu yang tampaknya menarik bagi hewan-hewan itu," imbuh dia.

Dr Giles tetap berpikiran terbuka dan tidak mengesampingkan kemungkinan lain.

Tapi justru karena paus sangat cerdas sehingga menurutnya teori serangan itu tidak mungkin.

Lagi pula, dia menunjukkan, jika orca benar-benar ingin membalas dendam terhadap manusia atas perlakuan buruk, mengapa menunggu sampai sekarang?

"Paus di seluruh dunia ini menjadi sasaran utama di akhir tahun 60-an, hingga pertengahan tahun 70-an," katanya.

"Mereka telah menyaksikan anggota keluarga mereka dibawa keluar dari air dan dibawa ke truk untuk tidak pernah kembali," imbuh dia.

"Jika ada kelompok paus pembunuh yang punya alasan untuk membalas dendam pada manusia, itu adalah populasi saat ini. Tapi kita belum pernah melihatnya," katanya.



Simak Video "Video: Pilu Paus Orca Tahlequah Gendong Lagi Anaknya yang Mati"

(msl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork