Apakah Air Zamzam Bisa Habis?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Apakah Air Zamzam Bisa Habis?

Aisyah Kamaliah - detikTravel
Sabtu, 01 Jul 2023 06:30 WIB
Distribusi Air Zamzam
Distribusi air Zamzam (dok Saudi Press Agency)
Jakarta -

Air zamzam menjadi salah satu buah tangan yang ditunggu-tunggu dari Makkah oleh warga dunia. Spekulasi pun muncul, bisakah sumur zamzam mengering dan airnya habis?

Sumur zamzam berada 20 meter di sebelah timur Ka'bah di Masjidil Haram. Sejarawan dan ahli geologi sepakat bahwa sumur itu berusia setidaknya 4.000 tahun. Umat muslim di dunia mengenal kisahnya dari Al Qur'an ketika Siti Hajar dan Nabi Ismail sendirian dan kehausan di padang pasir.

Air zamzam diyakini memiliki manfaat yang oke untuk kesehatan tubuh. Makanya, air zamzam diburu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr Dasapta Erwin Irawan Peneliti Hidrogeologi dari Institut Teknologi Bandung menyebut sebuah mata air bisa saja mengering jika pengelolaannya tidak dilakukan secara tepat. Itu pun berlaku untuk sumber mata air zamzam yang berasal dari Mekkah.

Dasapta mengatakan tidak ada sumber air yang tidak terbatas.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah Arab Saudi itu sebenarnya sudah sangat mengikuti hasil-hasil penelitian dan sangat rasional, dalam arti mereka sudah tidak melihat lagi ada sumber air yang tidak terbatas ya," ujar Erwin seperti dikutip dari detikInet.

Secara geologis, batuan tua yakni diorit tersingkap di permukaan dengan luas 1,3 juta kilometer persegi, sementara daerah tangkapan air Makkah hanya 130 km persegi. Sumber air zamzam tidak terpengaruh dari siklus hujan yang ada.

Itu dipengaruhi oleh banyak faktor. Di antaranya, karena kegiatan yang memotong muka air tanah sehingga debit mata air berkurang. Eksploitasi yang berlebihan juga bisa menjadi salah satu faktor terbesar.

"Jadi mereka sudah punya kesadaran itu. Nah, itulah mengapa mereka punya bendungan, mereka punya desalinasi unit untuk mengolah air laut, kemudian mereka juga melakukan penelitiannya di sumur-sumur warga yang ada di satu kota itu," katanya.

"Intinya, pemerintah Arab Saudi itu sudah lama menyadari tidak ada sumber air yang tidak terbatas, oleh karenanya perlu sumber air yang menjadi pelengkap komplementer. Kemudian bahwa aktivitas manusia dapat mempengaruhi kualitas air, mereka juga sadar," kata dia lagi.




(ask/fem)

Hide Ads