Persoalan turis Rusia yang membandel rupanya tak cuma dialami Bali. Masalah serupa juga menghantui Phuket, Thailand.
Bali dan Phuket memiliki kesamaan, yakni keduanya mempunyai pantai cantik yang kerap diburu wisatawan asing, tak terkecuali turis Rusia. Kawasan di Phuket yang paling ramai dikunjungi turis Rusia adalah Patong.
Ketika detikTravel datang ke Phuket pada akhir Juni lalu, sempat berbincang dengan sopir taksi, Yammai, mengenai kondisi wisata di sana. Rupanya, ia memiliki keresahan dengan perilaku turis Rusia. Kata dia, banyak turis Rusia yang semena-mena di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka menguasai properti. Sudah seperti mafia," kata Yammai.
Turis Rusia yang datang ke Phuket terutama Patong saat ini sudah berbisnis properti. Mereka menyewakan vila untuk menampung turis Rusia lainnya.
Pernyataan ini sejalan dengan laporan VOA yang menyebut penjualan properti di Phuket meningkat sejak Rusia mengumumkan perang dengan Ukraina.
"Lebih dari 90% klien kami adalah orang Rusia. Pada bulan November, ketika puncak kedatangan orang, orang membeli segalanya," kata Amin Ettayeb, Manajer Penjualan dari Moskow untuk InDreamsPhuket, agen real estat di Phuket.
"Vila dulu 300.000 baht per bulan, beberapa di antaranya sekarang 1 juta baht per bulan, tapi orang masih mengambilnya," dia menambahkan.
Yammai sendiri menyayangkan praktik ini. Menurutnya, penguasaan properti oleh segelintir turis asing bakal merugikan pelaku industri pariwisata lokal di Phuket. Apalagi, turis-turis Rusia ini juga mulai merambah pekerjaan orang-orang lokal.
"Mereka yang kehabisan uang bekerja apapun di sini. Sampai jadi sopir taksi juga. Jadi taksi saya juga bersaing dengan orang Rusia," ujarnya.
Menurut Yammai, hingga saat ini belum ada tindakan tegas untuk turis Rusia yang bekerja secara ilegal di Thailand. Ia sebenarnya berharap warga lokal dapat menikmati keuntungan dari kembalinya turis ke Thailand sejak pandemi COVID-19, bukan justru kembali sengsara karena turis yang tak disiplin.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan