Kasus meledaknya kapal selam wisata Titan menyisakan sejumlah kesaksian dari beberapa orang. Mereka mengungkapkan kejanggalan, termasuk faktor keamanan.
Jadi catatan dunia, tanggal 18 Juni lalu kapal selam Titan meledak di awal petualangannya menuju reruntuhan Titanic. Peristiwa itu menewaskan lima orang penumpang di dalamnya, termasuk CEO OceanGate Stockton Rush.
Sebelumnya, ternyata Rush sudah berkali-kali diingatkan mengenai konstruksi dan keselamatan penumpang. Namun, Rush masa bodoh dan tetap melakukan apa yang dia inginkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum dari New York Post, Senin (10/7/2023) berikut deretan kesalahan kapal wisata Titan dan CEO OceanGate sebelum kapal itu meledak di lautan pada tanggal 18 Juni lalu.
1. Masalah pengujian
David Lochridge, mantan direktur operasi kelautan OceanGate, mengatakan dia menemukan kurangnya pengujian non-destruktif yang dilakukan di lambung kapal Titan. Saat dia mengemukakan kekhawatirannya, dia justru dipecat pada tahun 2018.
Menyusul ledakan Lochridge, Marine Technology Society mengirim surat ke OceanGate untuk memperingatkan bahwa desain eksperimental dan penolakannya untuk mengikuti protokol keselamatan yang diterima industri dapat menyebabkan bencana. Namun, tanggapan dari OCeanGate di luar perkiraan.
Will Kohnen, ketua Marine Technology Society, mengatakan kepada New York Times bahwa Rush meneleponnya setelah itu untuk mengeluh bahwa peraturan industri merusak pekerjaan perusahaannya.
2. Dikendalikan dengan stik game dan konstruksi asal-asalan
Konstruksi yang menyedot perhatian publik adalah pengontrol Playstation yang digunakan untuk mengarahkan kapal selam mini Titan. Selain itu, fakta bahwa daya apungnya dipertahankan melalui pipa konstruksi berkarat juga disorot.
Konstruksi yang rapuh menyebabkan Chris Brown, seorang pecinta adrenalin yang mendaftar untuk perjalanan ke Titanic, menarik diri dari perjalanan.
Keterangan serupa diungkapkan oleh petualang Jerman Arthur Loibl, yang membayar hampir USD 110.000 untuk mengintip bangkai kapal Titanic pada tahun 2021. Dia mengatakan bahwa dudukan tabung stabilisasi yang berfungsi menyeimbangkan kapal selam disambungkan dengan tali kabel. Dia mengatakan bahwa ini adalah misi bunuh diri.
3. Kapal tidak memiliki lisensi
Ahli laut dalam Rob McCallum menyuarakan keprihatinannya tentang sistem Titan yang berjalan simpel saja, yaitu dengan Bluetooth
"Setiap kapal selam di dunia memiliki kontrol bawaan karena suatu alasan, bahwa jika sinyalnya hilang, Anda tidak panik," katanya.
McCallum memutuskan untuk memutuskan hubungan kerja dengan Rush setelah CEO menolak untuk memiliki sertifikasi kelautan Titan. Meskipun dia memberi tahu Rush betapa lembaga klasifikasi mendukung proyek-proyeknya yang lain.
"Stockton tidak menyukai itu. Dia tidak suka diberi tahu bahwa dia berjarak tipis dengan petaka," kata McCallum.
"Ketika orang-orang mulai mendengar tentang rencana Rush untuk membawa penumpang ke Titanic, mereka menelepon saya, dan berkata, 'Kami selalu ingin pergi ke Titanic. Bagaimana menurutmu?' Dan saya akan memberi tahu mereka, 'Jangan pernah masuk ke kapal selam yang tidak memiliki lisensi. Saya tidak akan melakukannya, dan Anda juga tidak boleh melakukannya," katanya kepada New Yorker.
4. Masalah lambung kapal
Karl Stanley, mantan penumpang Titan, juga menemukan tanda-tanda yang mengkhawatirkan tentang konstruksi kapal selam yang buruk pada penyelamannya tahun 2019 di lepas pantai Bahama.
Selama dua jam, penurunan 12.000 kaki, Stanley mendengar suara retakan yang terdengar seperti cacat di satu area yang disebabkan oleh tekanan luar biasa. Dia memperingatkan Rush untuk membatalkan ekspedisi di masa mendatang dan mengatasi masalah tersebut.
5. Banyak masalah teknis
Sebelum ledakan kapal selam pada 18 Juni, Titan OceanGate juga mengalami banyak sekali kesulitan teknis. Selama penyelaman sebelumnya, pilot Titan saat itu Scott Griffith kehilangan kendali atas kapal selam, menyebabkannya berputar-putar, terlihat dalam cuplikan dari film dokumenter BBC tahun 2022.
Griffith memperingatkan para penumpang bahwa pendorong kapal selam tidak merespons dengan baik. Pernyataannya itu tidak pernah mendapatkan respons.
Selain itu, Griffith menyatakan komunikasi kapal induk dengan kapal Titan sering kali terputus dan tidak konsisten.
6. Teknisinya adalah mahasiswa
Soal lain yang berpotensi memberatkan OceanGate adalah bahwa perusahaan tersebut dilaporkan telah mempekerjakan mahasiswa dari Washington State University. Dia menjadi pekerja magang untuk merancang beberapa perangkat elektronik terpentingnya.
"Seluruh sistem kelistrikan itu adalah desain kami, kami menerapkannya, dan berhasil," kata Mark Walsh, mantan mahasiswa WSU yang mengerjakan Titan, mengatakan kepada makalah universitas WSU Insider pada tahun 2018.
Dalam sebuah wawancara Rush dengan sesumbarnya menolak dan mengomentari kelemahan struktur dan keamanan kapal selam. Dia juga mengakui melanggar beberapa aturan dan mengklaim memecahkannya dengan logika dan teknis yang bagus.
Namun semuanya terjawab. Deretan masalah di atas seolah mendukung kenyataan pahit di peluncuran pertamanya membawa penumpang menjadi peluncuran terakhir Rush juga. Dia tewas bersama 4 penumpang lainnya karena kapal meledak.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit