Kisah WNI Sekolah di Singapura Berujung Pindah Warga Negara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah WNI Sekolah di Singapura Berujung Pindah Warga Negara

BBC Indonesia - detikTravel
Jumat, 14 Jul 2023 06:39 WIB
bbc
Septian Hartono menjadi warga negara Singapura pada 2020. (Foto: BBC)
Jakarta -

Septian Hartono menjadi warga negara Singapura pada 2020. Dia membeberkan proses pindah dan daya tarik negeri singa itu.

Septian, 38, menjadi WN Singapura setelah lebih dari 15 tahun menjejakkan kaki pertama kali di sana. Dia terbang ke Singaoura setelah mendapatkan beasiswa untuk kuliah S1 di Nanyang Technological University setelah lulus SMA di Jakarta pada 2003.

Sebagai penerima beasiswa, Septian diwajibkan bekerja di perusahaan Singapura selama tiga tahun. Jika ditotal, Septian tinggal di Singapura selama tujuh tahun sebelum menyandang status permanent resident (PR).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Septian lantas menikah dengan seorang perempuan asal Indonesia yang juga mendapat beasiswa di NTU. Mereka dikaruniai anak, kemudian memutuskan untuk tinggal dalam jangka panjang di Singapura.

"Setelah itu, make sense kalau kita convert (pindah kewarganegaraan)," katanya kepada BBC News Indonesia.

ADVERTISEMENT

Bagi Septian keputusan untuk berganti kewarganegaraan tidak diambil begitu saja. Selama 15 tahun dia berkali-kali mempertimbangkan untuk pulang ke Indonesia tetapi akhirnya memutuskan untuk tinggal karena alasan pragmatis. Karier menjadi salah satu faktor yang menentukan.

Septian bekerja sebagai teknisi kesehatan di rumah sakit umum terbesar di Singapura. Dia menilai apa yang dia kerjakan sekarang belum ada di Indonesia - atau kalaupun ada, levelnya tidak sama seperti di Singapura.

Faktor lainnya ialah standar hidup di Singapura yang dinilai lebih baik dari Indonesia. Septian bilang fasilitas publiknya lebih sip dibandingkan di Jakarta.

"Di Singapura keluarga kami bisa tinggal di rumah susun publik, ke mana-mana menggunakan transportasi publik, sekolah (anak) di sekolah negeri, saya bekerja di RS Umum, jadi lebih ke... Saya melihat bahwa hidup yang so-called baik itu justru hidup yang bisa menikmati fasilitas-fasilitas publik ini," kata Septian.

"Adik saya tinggal di Jakarta dan dia juga sudah punya anak. Saya lihat justru mungkin anak dia tuh biaya hidupnya lebih tinggi dari anak saya. Sekolah [swasta] lebih mahal, ke mana-mana mesti diantar-jemput naik mobil, segala macam," kata dia.

Tetapi meskipun sudah menjadi warga negara Singapura, Septian mengatakan dia tidak pernah meninggalkan identitasnya sebagai orang Indonesia.

"Ketika aku pindah tidak berarti aku meninggalkan ke-Indonesia-anku. Justru aku menjabarkan identitasku sekarang sebagai Indonesian-Singaporean," ujarnya.

Menurut Septian, identitas Indonesia itu penting untuk memperkaya identitas Singapura itu sendiri.

"Aku di sini juga kan ke gereja yang isinya komunitas orang Indonesia. Itu juga menarik; lebih dari setengah mungkin sudah warga Singapura, cuma tetap ada kekhasannya sebagai orang Indonesia-Singapura. Di satu sisi memperkaya identitas Singapura itu sendiri, di sisi lain juga tetap ada link dengan negara asal, Indonesia," kata dia.




(fem/fem)

Hide Ads