Ini Lais, Atraksi Ekstrem Sirkus Khas Sunda

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Lais, Atraksi Ekstrem Sirkus Khas Sunda

Hakim Ghani - detikTravel
Minggu, 16 Jul 2023 17:18 WIB
Seniman mementaskan kesenian akrobatik Lais di Pasir Datar Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
Lais khas Sunda (Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Jakarta -

Sunda juga memiliki kesenian yang mirip atraksi di panggung sirkus. Namanya lais, traveler tahu?

Lais adalah sebuah kesenian tradisional asal Garut. Lais disebut sudah berusia ratusan tahun karena telah eksis sejak zaman kolonial Belanda.

Lais adalah sebuah seni tradisional, yang terbilang ekstrem. Sebab, aksi yang dilakukan dalam kesenian Lais, termasuk berbahaya dan tanpa menggunakan pengaman sedikitpun. Lais merupakan seni atraksi, di atas sebuah tali tambang yang diikat di antara dua bambu dengan tinggi belasan meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara bermainnya, seorang anak lelaki akan memanjat tiang bambu tersebut, dan melenggak-lenggok di atasnya tanpa takut. Dikutip detikJabar dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Garut, melalui website sipaku.disparbud.garutkab.go.id, tiang bambu yang menjadi penyangga dua tali itu diketahui memiliki tinggi 10-13 meter.

"Dengan jarak satu sama lain sekitar 6 meter. Atraksi tersebut sajiannya diiringi dengan berbagai tabuh-tabuhan seperti dogdog, terompet, kendang, kempul dan ditambah seorang bodor/lawak yang secara langsung berdialog dengan pemain Lais," katanya.

ADVERTISEMENT
Foto Potrait seniman akrobatik Lais Aki Ahudin (kiri) dan Suhada (kanan) di Kota Tasikmalaya, Jawa BaratFoto Potrait seniman akrobatik Lais Aki Ahudin (kiri) dan Suhada (kanan) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)

Kesenian Lais ini, masih lestari sampai sekarang. Para pelestari seni tradisional ini, masih sering dipanggil untuk mengisi acara hajatan. Meskipun terus-menerus digerus zaman, tapi mereka masih ada dan tetap bertumbuh.

"Kita masih sering diundang ke acara hajatan. Dimanapun tempatnya, kita siap untuk berangkat," kata Ade Dadang, pegiat kesenian Lais, kepada detikJabar, Sabtu (15/7).

Lantas, sebenarnya apa kesenian Lais, dan bagaimana awal mula sejarahnya?

Dalam sebuah jurnal berjudul Regenerasi Pemerolehan Seni Lais di Padepokan Lais Pancawarna Kampung Sayang Desa Cibunar Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut karya Ayu Septiani dan Asri Soraya Afsari dari Universitas Padjadjaran, dinyatakan jika Lais berasal dari nama orang, yakni Laisan.

"Berdasarkan tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, pada masa kolonial Belanda, terdapat seorang pemanjat pohon kelapa bernama Laisan," katanya.

Aksi kesenian ekstrem dari Garut, LaisAksi kesenian ekstrem dari Garut, Lais (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)

Pak Laisan, adalah seorang pemanjat pohon kelapa yang berasal dari Kampung Nangka Pait, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut. Konon katanya, dia adalah seorang yang mahir dalam memanjat pohon kelapa.

Kemahiran Pak Lais dalam memanjat pohon kelapa, kemudian berkembang menjadi seni budaya. Hal itu tak lepas dari aksinya yang kerap ditonton khalayak banyak di sana pada waktu itu. Dikisahkan, katanya para tokoh kesenian meminta agar apa yang dilakukan Pak Lais dimodifikasi dan jadi kesenian.

Baca artikel selengkapnya di detikJabar




(msl/msl)

Hide Ads