Kampung Siluman di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) musnah dilalap uap panas erupsi. Kini, hanya ada monyet yang tinggal di sana.
Dahsyatnya erupsi Merapi di masa lampau yang menghabiskan Desa Siluman itu. Terjangan material erupsi menghancurkan permukiman itu. Kini bekasnya menjadi hutan pinus di dekat wilayah Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten.
"Itu (Kampung Siluman) kampung lama, tapi saya tidak tahu tahun berapa. Ibaratnya Kampung Siluman habis itu kayak kiamat," kata Yati (70) warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang kepada detikJateng, Minggu (16/7/2023).
Yati menyebut kampung itu hancur disapu erupsi yang amat dahsyat. Seolah-olah kampung itu kiamat.
Dari peristiwa itu, konon hanya satu pasangan yang selamat.
"Sing kentun gesang namung sejodo, liyane telas kobong (yang selamat cuma sepasang, yang lain habis terbakar," kata Yati.
Sejak itu kampung tersebut tidak dihuni lagi dan berubah menjadi hutan. Warga desa sekitar biasa ke lokasi bekas kampung itu untuk mencari rumput pakan ternak.
"Paling warga ke sana mencari rumput, tidak ada rumah, tidak ada orang. Yang ada malah monyet," ujar Yati dalam bahasa Jawa.
Baca juga: Jejak Kampung Siluman di Klaten |
Meskipun disebut Kampung Siluman, warga sekitar tidak takut saat mencari rumput di lokasi itu.
"Biasa saja, tidak ada yang aneh-aneh. Cuma kalau mau ke sana jalan kaki. Bisa naik motor bagi yang sudah biasa," kata dia.
Senada dengan Yati, warga sepuh lainnya, Pujo (76), juga bercerita hanya ada dua orang dari kampung itu yang selamat dari erupsi tahun 1930
"Habis semua, yang selamat hanya dua orang. Lalu pindah ke sini (Sidorejo) dan bermukim disini sampai anak cucu," kata Pujo.
Kawasan kampung Siluman saat ini masuk wilayah Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) resort Kemalang. Khusus bekas kampung tersebut disebut blok Seluman.
"Kalau petak atau bloknya masuk di Saluman yang posisinya di timur Sungai Woro, sekarang di TNGM masuk di zonasi tradisional. Lokasinya kurang lebih dari batas kawasan 450 meter ke dalam kawasan (eks kampung saluman)," kata Kepala Polisi Hutan Resort Kemalang, Asep Aryanto.
Mengutip esdm.go.id, letusan Gunung Merapi tahun 1930 memakan total korban yang tewas sebanyak 1.370 orang di 13 desa di sekitar Merapi. Tidak hanya itu, ribuan hewan ternak milik warga juga mati akibat semburan awan panas Merapi.
Simak Video "Hujan Abu di Boyolali dan Magelang Imbas Guguran Awan Panas Merapi"
(fem/fem)