Ditemukan sebuah batu besar yang tertulis aksara kuno dan cetakan tangan. Batu ini menjadi misteri karena belum diketahui berasal dari mana serta zaman apa.
Batu itu disebut Batu Gajah, ditemukan secara tidak sengaja oleh Dida Hudaya, Ketua Yayasan Jelajah Sejarah Soekaboemi pada Kamis (13/7/2023). Batu Gajah ditemukan di daerah perbatasan Kecamatan Kalapanunggal-Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Saat ini temuan itu diteliti secara resmi oleh Balai Arkeologi Jabar.
"Tahun 2021 ada pekerjaan perkebunan, pertanian jagung sekitar tahun 2021 saya sebagai koordinator lapangan afdeling tuh ada dua malah tiga. Dikelola (area perkebunan) oleh salah satu perusahaan perkebunan swasta," kata Dida mengawali ceritanya, Kamis (20/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawasan perkebunan tersebut memang peninggalan zaman Belanda, insting Dida saat itu terpantik dengan sejumlah bangunan bersejarah di kawasan tersebut. Ia kemudian melakukan penelusuran.
"Namanya perkebunan banyak peninggalan sejarah, akhirnya saya mulai melakukan penelusuran di sela-sela rehat pekerjaan. Mulai dari jalan dari zaman Belanda, jembatan, sampai rumah gedong besar juga ada," ujarnya.
Sampai kemudian, Dida penasaran dengan nama salah satu blok di kawasan perkebunan tersebut. Blok itu bernama blok tugu. Berdasarkan pengalamannya dalam komunitas Jelajah Sejarah Sukabumi, identitas tugu biasanya berkaitan dengan situs arkeologi.
"Akhirnya curiga dari sekian banyak blok teh kenapa ada nama blok tugu. Biasanya berkaitan dengan arkeologi misalkan ada menhir. Awalnya dari situ sampai ada bekas gedong Belanda, karena biasanya tidak pernah jauh ada situs Sunda dengan peninggalan Belanda," tutur Dida.
"Saya menemukan menhir, walaupun tempatnya yang itu sudah tidak di tempatnya. Sampai saat itu hujan, berteduh mengobrol dengan warga katanya banyak tapi belum kaguar (terungkap), ketika saya bertanya dimana katanya ada di Sungai Citarik tidak jauh dari area perkebunan," tambahnya.
Akhirnya saat itu juga Dida menuntaskan rasa keingintahuannya, dia mulai melakukan penjelajahan di titik yang dicurigai terdapat banyak situs peninggalan masa lampau. Sampai akhirnya ia menemukan batu yang dimaksud warga, namun posisinya berada di area sungai beraliran deras.
"Situs yang ditunjukkan warga memang benar ada, namun saya lebih tertarik lagi dengan sebuah batu besar sekitar 4 meter dari batu pertama yang ada di sungai. Posisi batu besar ini berada di darat. Kondisinya lebih unik karena selain ada telapak tangan, juga terdapat aksara kuno terukir di atas permukaan batu," kisah Dida.
Saat itu Dida melaporkan temuannya ke pihak kecamatan dan Polres Sukabumi. Seketika kawasan itu dipasang garis polisi untuk melindungi situs tersebut.
"Sampai setelah pekerjaan selesai, dua tahun kemudian atau tahun ini baru ada pihak Balai Arkeologi Jabar datang untuk melakukan penelitian awal. Informasi yang saya dapat, batu dengan telapak tangan ini terbilang temuan baru, karena selama ini kebanyakan temuan berupa telapak kaki yang tercetak di batu," ungkap Dida.
Penamaan Batu Gajah disesuaikan dengan nama kampung setempat. Selain memang ukuran batu yang memiliki diameter hampir 5 meter dengan panjang sekitar 2 meter, posisi batu sebagian masih tertanam di tanah.
"Selain itu ada aksara kuno, ada tiga atau empat paragraf. Kalau bentuk aksaranya sendiri masih menjadi misteri hingga saat ini saya belum mendapat kabar resmi dari penelitian tersebut," pungkas Dida.
______
Artikel ini telah tayang di detikJabar
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!