Belanda akan mengembalikan ratusan benda sejarah ke Indonesia, namun tidak dengan fosil manusia jawa. Apakah karena meragukan kesiapan Indonesia merawatnya?
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyebut bahwa kemampuan Indonesia dalam merawat dan mempreservasi benda sejarah tak perlu dipermasalahkan lagi.
Termasuk, menyimpan kerangka 'manusia Jawa', yakni fosil purba yang ditemukan di Sangiran. Fosil ini dianggap sangat bernilai, karena dianggap sebagai penghubung dalam teori evolusi yang dicetuskan oleh Charles Robert Darwin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hilmar menyebut ada banyak museum di Indonesia yang mampu menyimpan fosil kerangka 'manusia Jawa' dengan baik.
"Kita sangat siap menampung koleksi itu seandainya kembali. Kita beberapa kali, di Sangiran itu jauh lebih tua daripada Java Man dan itu tinggalannya utuh sampai sekarang," kata Hilmar.
Senada, sejarawan Sri Margana juga menilai kualitas para peneliti sejarah maupun arkeolog di Indonesia cukup mumpuni. Sehingga, dirasa mampu menghargai serta merawat objek dengan nilai sejarah yang kaya tersebut.
"Kita juga punya lembaga-lembaga yang cukup kompeten, seperti Museum Nasional yang sudah cukup bisa diandalkan," ujarnya.
Namun, ia juga tak mempungkiri bahwa terdapat ketertinggalan antara museum di Indonesia jika dibandingkan dengan luar negeri.
"Kalau kita bandingkan dengan lembaga-lembaga yang di luar negeri, memang Museum Nasional masih tertinggal jauh. Tapi soal kemampuan merawat itu tetap bisa kita," kata dia.
Sebagai sejarawam ia cukup optimistis terkait dipulangkannya benda-benda bersejarah dan fosil manusia Jawa ke Indonesia. Namun, menurutnya memang perlu waktu dan usaha lanjutan dari pihak Indonesia dalam memulangkan dan melestarikan benda bernilai sejarah.
'Kalau saya yakin dalam proses nanti, akan bisa dikembalikan. Tapi itu memerlukan proses, kita tunggu saja," kata Sri.
Saat ini, pemerintah Indonesia dan Belanda tengah melakukan upaya repatriasi. Artefak budaya bersejarah secara resmi diserahkan pada Senin (10/7/2023) dalam sebuah upacara di Museum Volkenkunde di Leiden, Belanda.
"Ada beberapa agenda yang dilakukan pemerintah, selain penyerahan barang koleksi bersejarah dari Belanda, yaitu tanda tangan dokumen," kata Ketua Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia di Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja, dilansir dari Antara.
"Kita telah memulai upaya repatriasi ini sejak dua tahun lalu. Benda cagar budaya dari Belanda akan segera diserahterimakan Kembali ke Indonesia," katanya.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum