Alun-alun Cimahi tengah direvitalisasi. Nyaris rampung, banyak yang penasaran wajah baru alun-alun tersebut.
Saat ini perbaikan alun-alun yang menelan anggaran Rp 14 miliar masih dalam tahap penyelesaian akhir. Mulai dari pemasangan huruf untuk tulisan Alun-alun Cimahi hingga pengecatan beberapa ornamen dan bangunan di area alun-alun.
Tampilannya kini lebih mewah. Ada beberapa gapura berjajar di sebelah timur alun-alun. Ada juga bollard yang dipasang di sekeliling alun-alun, yang juga jadi ciri khas desain alun-alun dan taman rancangan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Insya Allah segera selesai, dan kita harus menjaga hasil pembangunan ini agar dapat dinikmati oleh masyarakat Cimahi," kata Pj Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan saat ditemui di DPRD Kota Cimahi, Rabu (26/7/2023).
Pihaknya juga bakal membahas soal keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pertokoan yang ada di sekitar alun-alun agar tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan pengunjung.
"Nanti kita akan bahas apa yang harus dilakukan terkait keberadaan PKL dan alun-alun, bagaimana penggunaan alun-alun oleh warga, keberadaan PKL, termasuk toko-toko di sekitarnya," kata Dikdik.
Kendati alun-alun itu sudah dipugar, namun warga menilai ada beberapa bagian yang dianggap kurang pas. Seperti tulisan Alun-Alun Cimahi yang dinilai terlalu 'kurus'.
"Alhamdulillah sudah bagus sekarang tampilannya, lebih tertata. Kalau yang dulu kan kumuh alun-alunnya. Cuma ya itu, menurut saya tulisan Alun-alun Cimahinya kurus, harusnya lebih dipertebal," kata Ririn Febriani, warga Cimahi.
Selain itu, menurutnya Alun-alun Cimahi saat ini terasa lebih panas dan gersang. Tak ada rimbun pohon yang menyaring sorotan sinar matahari ke kulit manusia secara langsung.
"Terus lebih gersang, karena pohon-pohonnya kan ditebang. Harusnya dipertahankan juga, ciri khas alun-alun itu kan harus sejuk biar nyaman buat pengunjung," kata Ririn.
Artikel ini sudah tayang di detikJabar.
Simak Video "Video: Kala Alun-alun Bogota Jadi Lautan Botol Plastik"
(pin/pin)