Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan dilanda panas ekstrem. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memastikan kontingen Indonesia baik-baik saja.
Retno juga belum berencana menarik kontingen yang dikirim ke Jambore Dunia ke-25 pada 1-12 Agustus 2023 di Saemangeum, Jeolla Utara. Sejumlah negara memulangkan kontingen gegara panas ekstrem itu, di antaranya Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Singapura.
"Belum. Belum (ada rencana)," kata Retno di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (6/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno menyebut berkomunikasi secara intens dengan KBRI di Seoul. Dia mengatakan perwakilan Indonesia di ajang yang diikuti 43 ribu peserta itu bersikukuh untuk tetap bertahan.
"Tadi pas sebelum mulai ini sudah masuk Istana saya melakukan telepon lagi dan saya tanya rencana mereka dan so far belum ada rencana apa-apa," ujarnya.
Retno berharap cuaca di Korea Selatan segera membaik. Dia juga bersyukur kontingen Indonesia saat ini dalam kondisi baik-baik saja.
"Mudah-mudahan kondisi membaik dalam arti cuaca menjadi tidak semakin panas. Tetapi yang patut kita syukuri adalah sebagian besar dari mereka dalam kondisi baik-baik saja," tutur Retno.
Ya, Jambore Pramuka Dunia itu dihelat saat cuaca panas ekstrem tengah melanda. Setidaknya, 600 peserta jatuh sakit akibat cuaca panas tersebut.
Kondisi itu memaksa Seoul untuk mengerahkan dokter militer, menawarkan bus ber-AC, dan berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan acara tersebut.
Selain panas ekstrem, ada persoalan lain yang membuat acara itu disorot. Di antaranya, kamar mandi di area jambore disebut belum sempurna dengan sanitasi di bawah standar.
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo mengungkapkan pemerintah telah melakukan inspeksi di tempat dan menemukan bahwa kondisinya tidak lagi separah yang diklaim.
"Setelah berdiskusi dengan negara peserta, kami memutuskan untuk melanjutkan acara tanpa henti," ujarnya.
Simak Video 'Panas Ekstrem di Jambore Dunia Korea Selatan, Kontingen RI Masih Bertahan':
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia