Turis Inggris hingga Jepang dibuat melongo dan terkagum-kagum ketika menonton kesenian debus. Bagaimana kisahnya?
Phil (39), terlihat memicingkan matanya saat pendekar kesenian debus mulai menggoreskan golok tajam ke lidah dan bagian tubuh lainnya. Warga Negara Inggris itu beberapa kali memberikan tepuk tangan kala benda tajam itu tidak berhasil menggores tubuh sang pendekar.
Pria bernama lengkap Philips ini mengisi waktu liburnya untuk mengikuti event Cimaja Surfival, alias Cimaja Surfing Festival, Kabupaten Sukabumi. Penampilan debus dari Paguyuban Padjajaran Anyar dijadikan pembuka dalam kegiatan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir mereka hati-hati, mereka (memperagakan golok digoreskan ke lidah) ini menarik sekali saya suka, bagus," ungkapnya terbata-bata menggunakan bahasa Indonesia, dua jempol ia arahkan ke kamera awak media, Sabtu (12/8/2023) akhir pekan lalu.
Phil mengaku, pertama kali melihat pentas kesenian debus. Ia memastikan tidak akan ikut mencoba meskipun ditawari untuk mempraktikan debus.
"Ini pertama kali untuk saya melihat debus, dan saya tidak mau mencoba dan berbahaya. Di Inggris tidak ada yang seperti ini," ungkapnya.
Phil adalah salah satu peserta Cimaja Surfival. Ia menjadi peserta di kelas expert yang khusus diikuti para profesional di olahraga selancar air itu.
"Ya saya ikut kompetisi selancar nanti divisi epert. Saya bersama dua orang teman dari Australia, Jepang dan Perancis. Cimaja memiliki pantai yang indah, dan saya suka selancar," jelasnya.
Berbeda dengan Phil, Naoko dan Mia, keduanya asal Osaka Jepang menyebut, pertunjukan Debus sebagai Black Magic. Keduanya menganggap apa yang ditampilkan sangat menakutkan.
"Sangat menakutkan sekali, ketika melihat lidah nya dipotong potong senjata sampai berdarah, kami sangat takut. Ini pertama kalinya melihat, kami dari Osaka saya Naoko dan ini Emi teman saya," kata Naoko menggunakan bahasa Jepang, menggunakan penerjemah.
Naoko mengaku baru pertama kali melihat debus yang ia sebut sebagai Black Magic.
"Ini pertama kali saya melihat black magic. Memang bagaimanapun ini bagian dari seni dan budaya Indonesia, menarik tapi tetap menakutkan," ungkap Naoko.
Genderang Cimaja Surfival dibuka oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami, tercatat lebih dari 100 peserta mengikuti kompetisi yang juga diikuti oleh negara luar seperti Jepang, Inggris, Australia, Amerika dan Italia.
------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol