Turis Asing: di Sini Bebas Pegang Arca, di Negara Kami Disanksi Denda

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cangkang Megah Museum Indonesia

Turis Asing: di Sini Bebas Pegang Arca, di Negara Kami Disanksi Denda

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 20 Agu 2023 09:31 WIB
Pengunjung Museum Nasional
Pengunjung Museum Nasional dari Malaysia, Putri (Foto: 20Detik)
Jakarta -

Museum Nasional atau Museum Gajah di Jakarta memikat dengan gedung megah dan ragam koleksinya. Tetapi, satu hal bikin heran turis asing, soal dibolehkannya pengunjung memegang arca koleksi.

Sejumlah pengunjung Museum Nasional terpukau dengan gedung megah museum yang berada di jantung ibu kota itu, tepat di seberang kawasan Monumen Nasional (Monas). Mereka rombongan mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya, yang sedang melakukan observasi dan pengumpulan data untuk tugas kuliah.

"Kesannya di sini sangat di luar dugaan kami. Koleksinya membuat kami terpukau dan jadi lebih tahu akan koleksi yang sangat beragam, kekayaaan Indonesia," kata salah satu mahasiswa dan ditimpali yang lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lainnya sih beberapa tempat sangat gelap ya dan nggak ada penerangan di tiap-tiap etalasenya," kata mahasiswa yang enggan disebut nama juga dipotret.

Pengunjung kedua yang kami tanya adalah Putri. Dia datang jauh-jauh dari Kota Kota Kinabalu, Malaysia. Ia mengunjungi Museum Nasional bersama keluarganya. Mereka berlibur di Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Kami memutuskan ke sini karena Indonesia indah dan ingin belajar tentang orang, makanan, dan budaya di museum. Pertama, pengalaman saya di sini, tentang budaya yang begitu banyak dan semua ceritanya unik," ujar Putri.

"Ke sini juga karena dengan sejarah Malaysia, ada sedikit yang sama. Saya pikir Indonesia itu besar, besar banget, dan setiap suku itu berbeda dan ada ritualnya sendiri, kepercayaannya sendiri, jadi memang banyak pengetahuan lah," kata dia.

Di akhir obrolan, Putri menyampaikan kesan dan rasa heran setelah mengelilingi museum itu. Dia membandingkan peraturan buat pengunjung selama berada di museum, termasuk dalam memperlakukan benda-benda koleksi museum.

"Oh ya, comfort banget. I like it here because nyaman and I think I will come here again with my friends or family. So, for me, aku suka banget di sini," ujar dia.

"Kalau di Malaysia benda-benda di museum itu tidak boleh disentuh. Kalau disentuh kita dikenai denda dan harus membayar," dia menjelaskan.

Pengunjung Museum NasionalPengunjung Museum Nasional dari Ciledug, Retno (Foto: 20Detik)

Lalu, ada pengalaman Retno dari Ciledug. Ia, yang datang untuk membuat konten, sangat senang menyambangi Museum Nasional karena barang bersejarah yang lengkap. Retno sekaligus menyampaikan saran buat pengelola.

"Secara keseluruhan ini cocok banget buat gen milenial, Gen Z buat yang pengen eksplor tentang Indonesia terutama karena banyak banget prasasti terus banyak banget sejarah yang mungkin kita sebagai anak muda kayak nggak tau dulu seperti apa gitu jaman-jamannya," kata dia.

"Kalau fasilitas udah oke sih, udah bersih dan maksudnya banyak juga petugasnya. Jadi kita kalau bingung mau ke ruangan yang mana tinggal tanya-tanya," kata dia.

"Paling kalau menurut aku agak gelap ya di bagian yang tertentu. Kurang di beberapa etalasnya nggak ada lampunya gitu ya," kata dia.

Ia juga mengkritik soal arca-arca yang boleh dipegang oleh pengunjung. Karena, kata dia, aneka museum melarang perilaku itu.

"Sebenernya kalau megang emang harusnya nggak boleh ya. Menurut Menurut aku emang iya sih, ga boleh ya. Karena di berbagai museum juga menetapkan itu. Cuman kalau peletakan persasti, terus batu-batunya menurut aku agak kurang, kayak misalnya nggak ada jaraknya atau gitu sih," ujar dia.

Pengunjung Museum NasionalPengunjung Museum Nasional dari Inggris, Jack (Foto: 20Detik)

Ada lagi pendapat dari Jack dari London, Inggris. Secara umum, ia yang sudah mengunjungi Bali hingga Teluk Kiluan ini merasa Museum Gajah sangat bagus dan pantas jadi rujukan.

"Ya ini adalah museum yang sangat bagus. Ini raksasa dan sangat banyak yang bisa dilihat. Karena di dalamnya terdapat sejarah, budaya Indonesia yang itu sangat bagus dan sangat direkomendasikan untuk dikunjungi," kata dia.

"Masukan dari saya itu hanya satu, di sini cukup panas. Tentang arca yang ada di luar sangat menarik untuk dilihat, sesuatu yang sudah sangat tua, saya tak tahu tapi itu adalah karakter yang penting," katanya.

***

Tanggapan dari Museum Nasional akan kami muat dalam artikel selanjutnya. detikTravel menayangkan artikel berseri tentang museum dan pengelolaannya sepanjang bulan Agustus.




(msl/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Museum RI: Megah dari Luar, Lawas di Dalam
Museum RI: Megah dari Luar, Lawas di Dalam
20 Konten
Sekilas, Museum Nasional Indonesia atau Museum Gajah begitu megah dari luar meski dari bangunan lawas. Namun, kualitas SDM permuseuman jadi kendala dan berdampak pada pengelolaan di sana.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads