Kurangnya kualitas sumber daya manusia menjadi masalah utama pengelolaan museum. Dibutuhkan orang-orang yang berani berkreasi dalam mengelola museum.
"SDM. That's the main problem in 80 years of Indonesia. Dari sejak Indonesia merdeka, urusannya SDM museum," kata Museolog Universitas Indonesia Ajeng Ayu Arainikasih saat dihubungi lewat telepon, Selasa (8/8/2023).
"Usaha (meningkatkan kualitas SDM) sudah banyak banget. Bikin segala macam pelatihan, seminar, konferensi, sekolah, training. Tapi tetap saja museumnya nggak berubah. Karena mindset susah diubah. Jadi melakukan pekerjaan seperti biasa, nggak berani berubah," Ajeng menegaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal SDM ini juga disinggung Guru Besar Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Prof. Dr. Irmawati Marwoto. Irma mengamati museum-museum yang dikelola pemerintah umumnya menggunakan SDM yang cenderung sudah tidak produktif untuk mengelola museum yang baik.
"Kebanyakan SDM museum itu adalah SDM yang dimuseumkan, yang sudah nggak kepakai gitu ya, yang sudah mau pensiun atau kurang perform, taruh saja di museum," kata Irma di Depok, Rabu (9/8/2023).
Irma menjelaskan setiap museum seharusnya memiliki SDM yang memiliki pengetahuan mumpuni mengenai pengelolaan museum. Pengetahuan ini dapat diperoleh melalui pendidikan formal, misalnya studi museologi, atau melalui pelatihan-pelatihan.
"Pengetahuan bagaimana mengelola museum itu yang untuk SDM yang masih lemah banget. Masalah kuratorial, masalah bagaimana memamerkan sesuatu di museum. Sekarang orientasinya masih pada benda," ujarnya.
Irma juga mengkritik penyajian koleksi museum yang hanya meletakkan benda-benda tanpa dilengkapi dengan konteks atau pesan tertentu. Jadi sangat wajar bila pengunjung datang ke museum merasa bosan dan pulang tanpa membawa pengalaman apapun.
"Pemimpin museum itu ya nggak boleh yang akhiran. Dia harus orang yang sangat kreatif, menurut saya. Orang yang sangat kreatif, yang sangat pandai untuk menerjemahkan semua isu yang sedang berjalan ini," katanya.
Menurutnya, sudah saatnya museum di Indonesia dikelola generasi muda. Di tangan anak muda, Irma berharap akan muncul inovasi yang dapat memperbaiki citra museum.
"Jadi menurut saya sudah waktunya ganti generasi. Susah kalau ngajarin orang tua. Sudah stuck," kata dia.
"Kalau pemimpinnya masih generasi baby boomers dan masih kekeh dengan prinsipnya, nggak bakal ketemu dan nggak bakal terjadi perubahan. Tapi kalau mau, menurut saya sudah waktunya anak-anak muda yang maju sekarang. Harus sudah berubah lah dunia ini," ia menambahkan.
Baca juga: Robohnya (Plafon) Museum Nasional |
***
detikTravel menyuguhkan liputan mendalam tentang museum dan pengelolaannya di bulan Agustus ini. Artikel berseri tayang setiap hari.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit