Klarifikasi Museum Nasional Indonesia, Akui Perlu Banyak Perbaikan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Klarifikasi Museum Nasional Indonesia, Akui Perlu Banyak Perbaikan

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 22 Agu 2023 10:02 WIB
Museum Nasional atau Museum Gajah
Museum Nasional Indonesia (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Jakarta -

Museum Nasional Indonesia, di bawah Kemendikbudristek, menjawab kritik soal pengelolaan museum. Mereka berjanji akan berbenah mulai tahun ini.

Pengelolaan museum, termasuk Museum nasional atau Museum Gajah, disorot. Bermula dari adanya plafon yang rubuh di Museum Naisonal sebagai museum terbesar dan termegah di Asia Tenggara.

Sejumlah pengunjung juga menyebut beberapa pengalaman kurang sip saat mengunjungi Museum Nasional. Di antaranya, penataan koleksi yang seolah asal taruh, arca yang mengkilap karena bebas dipegang, juga pengunjung rombongan yang membuka bekal sambil lesehan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kritik juga datang dari museolog Universitas Indonesia Ajeng Ayu Arainikasih. Dia menyebut dari 439 museum di Indonesia, sejumlah museum belum dikelola secara maksimal. Museum-museum ini masih berorientasi pada pameran koleksi dengan mempertahankan konsep layaknya zaman kolonial.

Pengelola Museum Nasional tidak menyanggah dan malah mengakui kritikan dari berbagai pihak itu. Mereka menyebut bahwa akan ada perbaikan bersama para profesional di bidangnya.

ADVERTISEMENT
Koordinator Komunikasi, Kemitraan, Program, dan Pengembangan Bisnis MCB, Titik Umi KurniawatiKoordinator Komunikasi, Kemitraan, Program, dan Pengembangan Bisnis MCB, Titik Umi Kurniawati (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)

Berikut pernyataan klarifikasi pengelola Museum Nasional Indonesia atas kritikan itu:

Kami, Museum dan Cagar Budaya (MCB), ingin mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan terhadap masalah-masalah yang telah diangkat dalam artikel yang diterbitkan pada tanggal 20 Agustus 2023 di Detik.com.

Kami sangat menghargai kritik dan sorotan yang telah disampaikan oleh masyarakat terkait Museum Nasional Indonesia (MNI) yang saat ini berada di bawah pengelolaan kami sebagai bagian dari tugas kami untuk mengelola museum dan warisan budaya nasional. Kami ingin menjelaskan beberapa poin penting sebagai tanggapan kami terhadap isu-isu yang telah dibahas dalam artikel tersebut:

Pertama, kami menerima kritik ini sebagai panggilan untuk perbaikan. Kami mengakui masih banyak perbaikan dan pengembangan yang perlu kami lakukan di unit-unit Museum dan Cagar Budaya, dalam hal ini juga Museum Nasional Indonesia (MNI). Kami berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaikinya, tidak hanya itu, kami juga akan melakukan perbaikan dengan melibatkan banyak pihak untuk melakukan kolaborasi. Transformasi adalah bagian integral dari perjalanan kami, dan kami akan berfokus sepenuhnya pada upaya perbaikan.

Kedua, kami ingin menegaskan bahwa mulai tahun ini dengan berdirinya MCB, kami berkomitmen untuk memberikan pengelolaan yang profesional dan sesuai standar dalam pelestarian, pemeliharaan, dan pemanfaatan museum dan warisan budaya nasional. Melalui inisiatif kami, kami akan memastikan bahwa standar dan praktik terbaik diterapkan dalam merawat dan memelihara museum dan cagar budaya di seluruh Indonesia.

Ketiga, Museum Nasional Indonesia (MNI) adalah salah satu aset berharga dari warisan budaya negara kita, dan kami telah memperhatikan kondisinya. Sebagai salah satu unit di bawah pengelolaan Museum dan Cagar budaya, kami saat ini sedang mengembangkan rencana untuk tindakan-tindakan revitalisasi tidak hanya MNI, tapi juga unit-unit lain di bawah pengelolaan kami, dari berbagai aspek, termasuk kuratorial, pelayanan, dan fasilitas. Rencana revitalisasi ini akan dimulai di kuartal 3 tahun ini dan akan dilakukan bertahap, pengerjaannya pun akan dilakukan dengan melibatkan tenaga profesional dan dilakukan dengan penuh perhatian terhadap detail, dan kami berupaya untuk menghadirkan museum dan cagar budaya yang lebih baik untuk masyarakat dan pengunjung.

Terakhir, dengan pendirian Museum dan Cagar Budaya (MCB), kami akan mengimplementasikan standar dan praktik terbaik dalam perawatan dan pemeliharaan museum dan cagar budaya di seluruh Indonesia. Standarisasi ini akan memastikan bahwa museum dan cagar budaya di seluruh Indonesia mengadopsi prosedur yang konsisten dan efektif dalam menjaga keadaan fisik dan kondisi artefak serta bangunan. Ini adalah langkah penting dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya kita.

Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari masyarakat dalam upaya kami untuk meningkatkan pengelolaan museum dan cagar budaya nasional. Kami berkomitmen untuk bekerja keras dan bersama-sama dengan semua pihak untuk mencapai standar yang lebih tinggi dalam pelestarian dan pemeliharaan warisan budaya Indonesia.

Hormat kami,

Titik Umi Kurniawati
Koordinator Komunikasi, Kemitraan, Program, dan Pengembangan Bisnis Museum Cagar Budaya (MCB)

***

detikTravel menyuguhkan liputan mendalam tentang museum dan pengelolaannya di bulan Agustus ini. Artikel berseri tayang setiap hari.




(msl/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Museum RI: Megah dari Luar, Lawas di Dalam
Museum RI: Megah dari Luar, Lawas di Dalam
20 Konten
Sekilas, Museum Nasional Indonesia atau Museum Gajah begitu megah dari luar meski dari bangunan lawas. Namun, kualitas SDM permuseuman jadi kendala dan berdampak pada pengelolaan di sana.
Artikel Selanjutnya
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads