Ngetren di Medsos, Museum Date, Yay or Nay?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ngetren di Medsos, Museum Date, Yay or Nay?

Putu Intan - detikTravel
Selasa, 22 Agu 2023 11:11 WIB
HOLEO Golf & Museum
Ilustrasi wisata di museum. Foto: (Agung Pambudhy)
Jakarta -

Wisata ke museum kini menjadi tren di kalangan anak muda perkotaan. Mereka kerap menyebutnya sebagai museum date atau kencan di museum.

Museum date umumnya dilakukan pasangan anak muda yang ingin merasakan sensasi pacaran yang berbeda. Mereka memilih museum untuk menikmati koleksi dan berfoto.

Hasil jepretan nan estetik itu kemudian diunggah ke media sosial. Tak ayal, dengan banyaknya pelaku museum date, kegiatan wisata ke museum ini pun naik daun terutama setelah pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena itu dikonformasi Plt Kepala Museum Nasional dan Cagar Budaya Sri Hartini. Dikutip dari Antara, Sri menjelaskan pengunjung Museum Nasional Indonesia didominasi generasi milenial seiring dengan adanya tren berbagi di media sosial.

"Pengunjung milenial semua karena mereka selama pandemi haus tidak bisa keluar dan justru ada konten. Anak milenial ini membuat konten dan menyebarkan melalui social media," katanya pada 12 Oktober 2022.

ADVERTISEMENT

Menanggapi tren wisata ke museum ini, Museolog Universitas Indonesia, Ajeng Ayu Arainikasih melihat tren itu sebagai sinyal positif. Ajeng menyebutnya sebagai salah satu fungsi museum, yakni rekreasi.

"Fungsinya memang untuk rekreasi. Jadi bagaimana nilai edukasi dikomunikasikan tapi dengan cara yang bisa jadi tempat untuk rekreasi," kata Ajeng ketika dihubungi detikTravel via telepon pada Selasa (8/8/2023).

Ajeng tak menampik, banyak anak muda datang ke museum untuk membuat konten Instagramable. Hal ini tak terlepas dari desain museum yang belakangan ini dibuat semenarik mungkin.

Namun, Ajeng juga ingin mendorong pengelola museum untuk tidak hanya mementingkan desain yang hanya menarik mata tetapi tetap bernilai edukasi. Dia menjelaskan dalam merancang tata pamer museum harus menggunakan pendekatan yang melibatkan kelima panca indra pengunjung. Selain itu, museum juga perlu memperhatikan partisipasi pengunjung sehingga mereka tidak pasif.

"Jadi sebenarnya satu sisi bagus, tapi satu sisi juga harusnya lebih dari sekadar tempat foto-foto. Seharusnya bisa membuat pengunjungnya mengerti konten yang ingin disampaikan," ujarnya.

***

detikTravel menyuguhkan liputan mendalam tentang museum dan pengelolaannya di bulan Agustus ini. Artikel berseri tayang setiap hari.




(pin/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Museum RI: Megah dari Luar, Lawas di Dalam
Museum RI: Megah dari Luar, Lawas di Dalam
20 Konten
Sekilas, Museum Nasional Indonesia atau Museum Gajah begitu megah dari luar meski dari bangunan lawas. Namun, kualitas SDM permuseuman jadi kendala dan berdampak pada pengelolaan di sana.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads