Awak kabin komersial terkenal sebagai salah satu profesi bergaji tinggi. Lalu bagaimana dengan gaji awak kabin private jet? Apa lebih menggiurkan?
Bekerja sebagai awak kabin tidak mudah, karena mereka selalu dihadapkan risiko pekerjaan yang tinggi serta memerlukan keahlian khusus. Sehingga tak salah memang jika penghasilan yang didapatkan sebanding dengan hal tersebut.
Terkhusus bekerja di jet pribadi, perannya sangat berbeda dengan awak kabin komersial. Begitu juga soal jadwal dan struktur gajinya. Penasaran? Berikut ini gambarannya yang dilansir dari Simpleflying.com, Selasa (29/8/2023).
Gaji dan jadwal kru pesawat komersial
Perincian dasar gaji awak kabin adalah gaji pokok, ditambah gaji terbang ditambah tunjangan untuk setiap kali menginap. Awak kabin juga akan mendapat keuntungan jika memiliki kemampuan bahasa asing.
Sedangkan untuk jadwal, penerbangan akan diumumkan enam minggu sebelumnya, sehingga awak kabin tahu persis perjalanan apa yang akan dijalani dan rincian tugas siaga.
Untuk gaji berkisar antara 750 USD atau sekitar Rp 11,4 juta per bulan hingga 3.000 USD atau sekitar Rp 45,7 juta per bulan. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat pengalaman serta maskapai penerbangan (berdasarkan gaji di Inggris, Eropa, dan Timur Tengah).
Gaji kru jet pribadi
Sedangkan awak kabin jet pribadi, umumnya mendapatkan gaji yang lebih besar daripada kru pesawat komersial. Selain itu, kru jet pribadi biasanya memerlukan lebih banyak pengalaman.
Gaji pokok biasanya antara 2500 USD atau sekitar Rp 38,1 juta per bulan hingga 5000 USD atau sekitar Rp 76,2 juta per bulan. Awak kabin yang berpengalaman juga bisa mendapatkan lebih banyak, terutama jika mereka bekerja lembur di hari libur. Rata-rata mereka bisa mendapatkan tambahan 500 USD per hari.
Namun angka ini tidak sama rata di setiap negara. Misalnya beberapa negara di Eropa membayar lebih rendah untuk gaji pokok, antara 600 atau sekitar Rp 9,1 juta hingga 1,200 USD atau sekitar Rp 18,3 juta, tergantung pada operasi dan biaya hidup.
Tunjangan Per diem
Sedangkan untuk per diem, awak kabin akan mendapatkan sebagai tambahan dari gaji pokok. Ini adalah tunjangan untuk makan, atau tunjangan Anda untuk berada jauh dari pangkalan.
Beberapa operator memiliki uang saku tetap yang diberikan setiap malam. Operator lain mendasarkan jumlah uang saku yang dibayarkan pada biaya hidup di kota yang dikunjungi, jadi untuk pemberhentian di Kairo, awak kabin akan dibayar jauh lebih sedikit daripada di New York.
Beberapa operator akan membayar per diem jika sedang dalam pelatihan atau jauh dari pangkalan. Operator lain mungkin membayar setengahnya atau tidak sama sekali. Uang saku biasanya dibayarkan pada gaji bulan berikutnya.
Jadwal
Berbeda dengan maskapai komersial, di jet pribadi, tidak ada daftar nama atau jadwal yang tetap. Hal tersebut tergantung pada permintaan sang empunya pesawat. Sehingga jadwalnya cukup tak menentu.
Namun, di beberapa operator jet pribadi, terdapat rotasi yang tetap untuk jadwal kerja seorang awak kabin. Misalnya rotasi dua minggu bekerja dan dua minggu libur, atau satu bulan bekerja, satu bulan libur, atau 20 hari kerja, 10 hari libur.
Sedangkan di Arab Saudi, jadwal umumnya adalah 2 bulan bekerja dan satu bulan libur.
Benefit lainnya
Sedangkan untuk biaya-biaya lain seperti biaya hotel dan akomodasi biasanya ditanggung perusahaan. Bahkan biaya laundry pakaian dan seragam juga termasuk.
Sebagian besar operator juga dikabarkan mengalokasikan biaya sepasang sepatu juga tas. Namun, beberapa operator yang mengoperasikan pesawat dengan satu awak, biasanya tidak memiliki seragam, dan awak kabin harus menyediakannya sendiri.
(wkn/wkn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan