Great Wall China menghadapi sebuah 'ancaman' dari warganya sendiri. Bukan vandalisme, tapi galian jalan pintas.
Dilansir dari CNN, Rabu (6/9/2023), seorang pria (38) dan seorang wanita (55) di Provinsi Shanxi ditahan oleh pihak berwenang. Dua warga lokal ini diduga merusak bagian Tembok Besar China dengan ekskavator.
Mereka dituduh membuat jalan pintas bagi pekerjaan konstruksi di dekat Tembok Besar China. Mereka juga diduga memperluas bukaan yang ada pada struktur kuno tersebut menjadi celah lebar yang cukup besar untuk dilewati ekskavator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Guna menghemat jarak perjalanan," menurut pernyataan tersebut.
Penggalian ini menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terhadap integritas dan keamanan bagian tembok tersebut.
![]() |
Polisi di daerah Yuyou menahan kedua tersangka setelah menerima laporan mengenai kerusakan pada tanggal 24 Agustus. Kasus ini sedang diselidiki lebih lanjut.
Great Wall China dulunya berfungsi sebagai pertahanan utama utara bagi Kerajaan Tiongkok. Tembok itu memiliki panjang lebih dari 20.000 km dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1987.
Ancaman terhadap Great Wall China selalu muncul, paling sering vandalisme. Pada tahun 2021, tiga wisatawan ditahan dan didenda oleh polisi karena mencoret-coret tembok bagian Badaling dengan benda tajam.
Di akhir tahun 2021, pihak berwenang China melarang dua turis asing masuk ke Great Wall China. Mereka masuk tanpa izin ke bagian tembok Mutianyu yang belum dibuka untuk publik.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol