KLHK Rancang New Bromo, Juga Usul Jadi Destinasi Wisata Prioritas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

KLHK Rancang New Bromo, Juga Usul Jadi Destinasi Wisata Prioritas

Tim detikcom - detikTravel
Selasa, 26 Sep 2023 12:02 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya memantau dampak kebakaran Gunung Bromo
Menteri LHK Siti Nurbaya meninjau kondisi Gunung Bromo setelah terbakar. Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim
Jakarta -

Setelah kebakaran melanda Bromo, rehabilitasi besar-besaran akan dilakukan. Selain reboisasi, penataan pariwisata Bromo juga akan dilakukan.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya meninjau kondisi terkini Gunung Bromo pada Sabtu (23/9/2023). Pada kesempatan itu, ia menyampaikan luasan lahan yang ludes dilalap api mencapai 989 hektar.

Melihat kondisi ini, Siti Nurbaya mengungkapkan perlunya rehabilitasi yang mencakup 4 poin yaitu rehabilitasi fisik, ekonomi, sosial, dan manajemen. Dia juga memiliki rencana untuk membangun New Bromo. Rencana itu bakal disampaikan ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rencana pembangunan New Bromo, Siti Nurbaya menyinggung potensi wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTS). Kata dia, Bromo layak masuk dalam 10 wisata prioritas di Indonesia.

Dengan status itu, New Bromo akan masuk dalam daftar prioritas perbaikan fasilitas. Dari perhitungannya, pemenuhan dan perbaikan fasilitas di Bromo tidak membutuhkan anggaran sebesar destinasi super prioritas, seperti Mandalika, Labuan Bajo, dan Danau Toba.

ADVERTISEMENT

"Di sini banyak yang bagus. Harus kita yang ngangkat bahwa ini 10 destinasi wisata prioritas. Harus ada konsistensi. Kalau bisa 10 destinasi wisata baru itu untuk Bromo juga kelas atas. Dengan usaha sendiri bisa buat Bromo Tengger Semeru (BTS) keren. Saya percaya bahwa ada sesuatu di BTS. Saya pernah ke sini tahun 98, saat itu sudah bagus juga," kata Siti seperti dikutip dari detikJatim.

Untuk membuat potensi itu maksimal, Siti Nurbaya melihat perlunya penataan ulang di kawasan wisata ini. Fasilitas harus dirapikan serta manajemen harus diperbaiki.

"Harus dirapikan sekali, khususnya shelter untuk pedagang, parkir, termasuk desain manajemen manage wisata," ujarnya.




(pin/fem)

Hide Ads