Pandawara Group, kelompok pemuda peduli lingkungan mau bersih-bersih sampah pantai Loji, Sukabumi. Kepala desa setempat sempat menolak, namun Sekdes mendukung.
Pandawara Group menyebut pantai Loji yang berada di Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi sebagai 'Pantai Terkotor No 4 di Indonesia'.
Mereka pun mengajak masyarakat untuk bersih-bersih pantai yang selama ini dikenal sangat kotor. Unggahan soal sampah itu pun diprotes Pemerintah Desa (Pemdes) Sangrawayang.
Kepala Desa (Kades) Sangrawayang, Muhtar mengatakan, pihaknya tidak mengizinkan aktivitas bersih-bersih sampah di wilayahnya. Karena menurutnya, pihak pemerintah seolah tidak dilibatkan dalam inisiasi bersih-bersih tersebut.
"Kalau dari saya, kalau transaparan terbuka dari pemerintah itu silahkan. Kalau seperti yang kemarin yang dimusyawarahkan di desa itu, saya enggak mengizinkan," kata Muhtar, Sabtu (30/9).
Selama dua hari, pada tanggal 6 dan 7 Oktober mendatang, Pandawara Group mengajak masyarakat untuk membersihkan pantai Loji. Ajakan itu terbuka untuk masyarakat Sukabumi yang peduli terhadap limgkungan.
"Tidak akan mengizinkan karena itu diviralkan. Kan kemarin tidak mengizinkan karena apa? Karena harus melibatkan masyarakat yang ambil sampahnya. Dicontohkan, tahun kemarin bulan kemarin, di Loji itu se-kabupaten hampir dua ribu orang," ungkap Muhtar.
"Sedangkan kalau di Desa Sangrawayang ada tiba-tiba, tidak mengerti saya juga. Bahkan masuk di Tiktok, jadi seolah-olah desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, cemar nama baik Desa Sangrawayang," keluh Muhtar.
Muhtar tidak akan memberikan izin aksi positif Pandawara Group karena aksi itu diviralkan. Kalau tidak diviralkan, dia akan memberikan izin.
"Kalau seandainya enggak diviralkan atau di ini pasti mengizinkan, seperti di (Desa) Loji begitukan, itu kebersamaan dari kabupaten juga turun, dari kepolisian, Ormas, Karang Taruna, dari Babinsa turun itu semuanya. Kalau begini, anehnya pak kades juga kok ujug-ujug (tiba-tiba) kan seperti kemarin pak kades datang ke desa, sekitar jam 10, ada WA pak kades ada dari DLH katanya tentang sampah katanya," beber Muhtar.
Muhtar mengatakan pihak Pandawara sempat mendatangi kantor desa. Saat itu, menurut Muhtar, Pandawara hanya membawa kantong sampah dan meminta masyarakat terlibat memungut sampah.
"Udah ke sana, ke desa, katanya ada dari Pandawara, tentang sampah. Oh begitu, ada dari DLH, terus dia sudah pulang, ngobrol sehingga masyarakat, harus memulung sampah tersebut. Ah tak mungkin masyarakat ada yang mau. Sedangkan dia sudah mempersiapkan kantong-kantongnya, kemarin juga sama DLH, dia juga kasih respons, tapi kan harus ada mobil dan backhoe," kilah Muhtar terkait alasannya tidak mengizinkan aksi Pandawara.
Sekdes Sangrawayang Mendukung Aksi Pandawara
Dede Mulyadi, Sekretaris Desa Sangrawayang, membantah pernyataan kepala desanya soal Pandawara Group dilarang membersihkan sampah di pantai Loji.
Dede mengatakan, pihak Pemdes Sangrawayang mendukung kegiatan tersebut, bahkan mereka akan melibatkan semua unsur di desanya untuk terlibat dalam kegiatan tersebut.
"Kalau pihak desa sih sangat menyambut, sangat diharapkan, keinginannya desa itu pengen bersih-bersih pantai ya, pengen lingkungannya bersih," ujar Dede.
"Kita tidak bisa membohongi memang kenyataannya begitu. Jangan sampai pencemaran nama baik, jangan sampai ada anggapan begitu, ada saja yang bilang begitu tadi juga memang begitu ya. Mungkin maksud tercemar itu, karena ada berita sampah ya, kotor begitu kan jadi tercemar, mungkin ke nama baik desa, kalau masalah itu enggak merasa tercemar sih," sambungnya menjelaskan.
Dede menjelaskan segala sesuatu pasti ada risikonya, termasuk kondisi yang saat ini terungkap ke masyarakat luas tentang kotornya pesisir pantai Loji.
"Kan ada risiko, menuju lebih baik itu pasti ada risiko. Ya risikonya itu. Pasti kita diperlihatkan dulu kejelekan kita, baru itu dinilai sama orang lain. Pihak terkait turun untuk memperbaiki, mengangkut sampah atau bagaimana itu kan. Kalau kita sembunyikan, enggak ada perubahan. Kalau kita perlihatkan kekurangan kita, nih kekurangan Sangrawayang nih, kita jangan malu, jangan merasa wah tercemar nih, kan kenyataannya memang begini," ungkapnya.
Simak Video "Video: Pandawara Group Curhat ke Prabowo soal Susahnya Izin Buang Sampah"
(wsw/wsw)