Sinyal internet buat wisatawan dan masyarakat yang tinggal di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) akan makin ngebut setelah SATRIA-1 beroperasi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), melalui Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo), telah merampungkan proses instalasi RFGW dan CSM di sebelas stasiun bumi untuk proyek Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1).
Proses ini merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui setelah SATRIA-1 sukses diluncurkan pada 19 Juni lalu dari Florida, Amerika Serikat, pukul 18.21 waktu setempat atau 05.21 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sri Sanggrama Aradea, Kepala Divisi Infrastruktur Satelit BAKTI Kominfo, seluruh proses instalasi Radio Frequency Gateway (RFGW) 13 meter maupun Carrier System Monitoring (CSM) SATRIA-1 di sebelas gateway atau stasiun pengendali di bumi saat ini telah dirampungkan.
"Saat ini yang sedang berlangsung kegiatan OSAT untuk perangkat RFGW. Nantinya setelah selesai lalu dilanjutkan dengan kegiatan OSAT untuk perangkat CSM," ujar Sri Sanggrama Aradea dalam keterangannya, Senin (2/10/2023).
Menurut Aradea, OSAT merupakan kegiatan pengetesan dan pengecekan site guna memastikan kesiapan perangkat sebelum beroperasi. Kegiatan OSAT di setiap lokasi dilakukan terhadap perangkat RFGW serta CSM.
Sementara itu, Adipratnia Satwika Asmady, Project Manager Satria-1, PT Satelit Nusantara Tiga, merinci kegiatan OSAT untuk perangkat RFGW telah tuntas sebanyak sepuluh lokasi. Berikut ini rinciannya:
1. GW02 Cikarang, Jawa Barat, pada 14-16 Desember 2022.
2. GW08 Ambon, Maluku, pada 21-22 Agustus 2023.
3. GW07 Kupang, NTT, pada 24-25 Agustus 2023.
4. GW06 Manado. Sulawesi Utara, pada 27-28 Agustus 2023.
5. GW03 Pontianak, Kalimantan Barat, pada 30-31 Agustus 2023.
6. GW05 Tarakan, Kalimantan Utara, pada 4-5 September 2023.
7. GW04 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 7-8 September 2023.
8. GW01 Batam, Kepulauan Riau, pada 10-11 September 2023.
9. GW10 Timika, Papua Tengah, pada 13-14 September 2023.
10. GW09 Manokwari, Papua Barat, pada 22-23 September 2023.
Dengan begitu, Nia mengatakan, hanya tersisa satu gateway lagi yang belum dilakukan kegiatan OSAT yakni di GW11 Jayapura, Papua, yang dijadwalkan pada 25-26 September 2023.
SATRIA-1 merupakan salah satu bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dirancang untuk meratakan konektivitas internet, serta percepatan transformasi digital di seluruh wilayah Indonesia, khususnya untuk daerah tertinggal, terdepan, terluar, (3T).
SATRIA-1 merupakan satelit terbesar di benua Asia dan peringkat kelima dunia yang dimiliki penuh oleh pemerintah Indonesia.
SATRIA-1 berkapasitas 150 gigabit per second (Gbps) atau tiga kali lipat kapasitas sembilan satelit telekomunikasi yang digunakan Indonesia.
Ditargetkan, pada akhir Desember SATRIA-1 mulai beroperasi dan terhubung dengan stasiun pengendali di bumi yang kemudian siap dihubungkan dengan Remote Terminal Ground Segment (RTGS) di setiap lokasi layanan publik.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan